Novel Arjuna Wiwaha karya Sunardi D.M merupakan novel wayang yang diterbitkan oleh Balai Pustaka. Novel ini terdiri dari 140 halaman dan dicetak pada cetakan pertama pada tahun 1986, cetakan ke dua pada tahun 1993, dan cetakan ketiga pada tahun 1995. Sunardi D.M lahir di Solo pada tanggal 1 Juli 1923. Beliau adalah pemimpin redaksi dan direktur surat kabar harian ``BERITA YUDHA'' yang terbit di Jakarta, serta wakil direktur. Beliau adalah Sekretaris Jenderal Persatuan Wartawan Indonesia, Sekretaris Tetap Federasi Jurnalis ASEAN, Ketua Yayasan PARIKESIT, dan Pemimpin Redaksi dan Direktur surat kabar harian tunggal berbahasa Jawa PARIKESIT. Beliau menyelesaikan pendidikannya di SMA bagian A Sastra, Akademi Wartaman Parada Harahap, B-1 Jurusan Sejarah dan Fakultas Sosial Politik Tingkat II. Â Beliau telah menerbitkan banyak karya, dan ia sudah menyelesaikan cerita wayang lainnya seperti, Ramayana, Kisah Keluarga Pandawa dan Kurawa, Arjuna Karma, Barata Yudha, Srikandi Belajar Memanah, Sumbadra Larung dan Arjuna Sasrabahu.
     Â      Novel ini menceritakan tentang perjalana hidup seorang kesatria bernama Arjuna yang sedang bertapa di Goa Indrakila untuk meminta senjata sakti untuk perang Barata Yudha melawan Kurawa, namun saat sedang bertapa Hyang Endra mengirim tujuh bidadari untuk mengganggu Arjuna apakah petapaannya gagal atau tidak. Karena jika petapaanya berhasil dan tidak terkecoh dengan tujuh bidadari maka Arjuna adalah manusia sakti atau ksatria yang dicari untuk melawan Niwatakawaca yang ingin menyerang Suralaya. Namun ternyata Arjuna berhasil dalam pertapaannya dan ia diberikan senjata sakti yaitu senjata pasopati lalu membantu Suralaya dan menewaskan Niwatakawaca. Setelah berperang Arjuna dinobatkan sebagai raja dan dinikahkan dengan tujuh bidadari lalu kembali ke bumi untuk menemui istri dan keluarganya.
      Novel Arjuna Wiwaha karya Sunardi D.M. merupakan salah satu karya sastra yang mengangkat kisah tentang Mahabharata, khususnya tentang tokoh Arjuna. Dalam novel ini, penulis berhasil menghadirkan tokoh-tokoh yang kuat dan penokohan yang mendalam, sehingga mampu memikat pembaca untuk terus membaca cerita ini. Salah satu tokoh utama dalam novel ini adalah Arjuna, seorang ksatria yang memiliki keberanian dan kekuatan luar biasa. Arjuna adalah tokoh utama yang digambarkan sebagai sosok penuh dengan kebajikan, kegigihan, kesetiaan, dan keberanian dalam menghadapi berbagai rintangan dan ujian hidup. Arjuna dikenal dengan ketampanannya yang elok dan kegagahannya. Penulis berhasil menggambarkan karakter Arjuna dengan sangat mendalam, sehingga pembaca dapat merasakan emosi dan perjuangan yang dialami oleh tokoh ini.
      Selain itu, novel ini juga menghadirkan tokoh-tokoh lain seperti Batara Endra, Niwatakawaca dan tujuh bidadari yang memiliki peran penting dalam cerita. Setiap tokoh dalam novel ini memiliki ciri khas dan kepribadian yang berbeda-beda, sehingga membentuk keragaman penokohan yang menarik untuk diikuti.  Penulis berhasil menggambarkan konflik antara tokoh-tokoh ini dengan sangat baik, sehingga membuat cerita semakin menarik dan kompleks.
      Batara Endra adalah putra batara Guru, ia digambarkan sebagai sosok yang memiliki tanggung jawab tinggi atas keamanan dan keselamatan seluruh Suralaya. Waktu ia dilahirkan membawa pengaruh bumi, bumi tergetar dan angin puyuh menyerang sehingga laut meluap ke darat. Sedangkan Niwatakawaca adalah tokoh antagonis dalam novel ini, ia digambarkan sebagai sosok yang sangat sakti dan ingin menghancurkan Suralaya jika pinangannya ditolak oleh Supraba. Ia tidak akan mati melawan dewa maupun raksasa, tetapi ia akan mati oleh manusia sakti. Tujuh bidadari dalam novel ini ada Dewi Supraba, Dewi Wilutama, Dewi Warsiki, Dewi Surendra, Dewi Gagarmayang, Dewi Tanjungbiru dan Dewi Lenglengmulat. Tujuh bidadari ini digambarkan sebagai bidadari yang menyerupai para istri Arjuna untuk menggoda Arjuna dalam menggagalkan petapaannya. Namun usaha tujuh bidadari gagal dan pada akhir cerita Arjuna meminang tujuh bidadari tersebut.
      Penokohan dalam novel Arjuna Wiwaha juga memberikan pesan moral yang dalam. Melalui perjalanan dan konflik yang dialami oleh setiap tokoh, pembaca dapat belajar tentang nilai-nilai kebajikan, kesetiaan, dan keberanian dalam menghadapi berbagai ujian hidup. Hal ini membuat novel ini tidak hanya sekedar menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi pembacanya.
      Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tokoh dan penokohan dalam novel Arjuna Wiwaha karya Sunardi D.M. sangatlah kuat dan mendalam. Penulis berhasil menghadirkan karakter-karakter yang kompleks dan menarik, sehingga mampu memikat pembaca untuk terus membaca cerita ini. Melalui novel ini, pembaca dapat belajar banyak tentang nilai-nilai kehidupan dan menjadi terinspirasi oleh perjuangan tokoh-tokoh dalam menghadapi berbagai rintangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H