Tahukah kamu apakah kue pancong itu?Â
Kue pancong adalah kue tradisional dari Betawi. Nama kue pancong diambil dari bahasa Betawi, jadi Kue Pancong memiliki identitas lengkap kue yang berasal dari Betawi. Kue pancong sangat tenar pada era 80-an dan 90-an. Kue pancong jadul menggunakan bahan tepung beras yang dipadu dengan kelapa dan diberi topping gula pasir yang menambah cita rasa manis dan gurih. Bentuk kue pancong ini berasal dari cetakan yang berbentuk setengah bulan sabit dan disajikan secara hangat.
Seiring dengan berjalannya waktu, kini kue pancong sendiri berubah menjadi lebih modern dengan dibuat tanpa kelapa dan toping yang beragam seperti coklat, keju, toblerone, oreo,dan lainnya. Adonan yang sesuai dengan konsumen juga beragam ada yang suka adonan setengah matang dan adonan matang. Mengikuti perkembangan inovasi yang ada pada era sekarang pancong banyak ditemukan di kafe-kafe, sehingga pancong jadul dapat ditemukan pada kaki lima saja . Contoh nya seperti pada kedai Pancong Cache yang berada di dekat Stasiun Pondok Cina, Depok. Di kedai tersebut menjual pancong dengan beragam toping yang dijual dan memiliki cita rasa yang berbeda dari pancong pada umumnya.
Pancong Cache didirikan oleh Rizki Catur Putra Atmadinata. Pancong Cache ini berdiri karena Catur mempunyai hobi masak dan tempat kerja yang lama sudah tidak nyaman pada akhirnya mengundurkan diri lalu memutuskan untuk membuat Pancong Cache ini. Awal berdiri Pancong Cache ini pada tanggal 13 Maret 2014 di Gang Kapuk, Depok dengan menggunakan Gerobak selama 8 bulan. Setelah vakum 4 bulan pindah tempat ke daerah Margonda, lalu sekarang menyewa ruko di daerah Stasiun Pondok Cina. Alasan buka lapak di GG Kapuk karena jalur semut dan banyak orang pulang kerja melewati daerah tersebut menuju daerah Depok. Karena di daerah tersebut sepi dan tidak sesuai target maka memutuskan berhenti sementara lalu pindah tempat. Sedangkan di Pondok Cina ini karena dekat dengan Stasiun Pondok Cina, Apartment, dan kampus Gunadarma. Dengan letak yang strategis seperti ini membuka peluang yang bagus untuk usaha ini dengan target mahasiswa. Nama Pancong Cache ini memiliki arti bahwa Pancong Catur keche yang mudah di ingat oleh konsumen karena setiap membuka handphone membersihkan Cache. Pada awalnya usaha ini adalah usaha sendiri, setelah pindah ke Ruko ada salah satu keluarga yang menjadi investor dalam kedai ini.
Jam operasional pada kedai ini adalah pukul 12.00 WIB -- 00.00 WIB pada saat sebelum Covid-19, pada saat Covid 19 ini jam operasional berubah dari jam 14.00 WIB -- 22.00 WIB. Pada saat di Margonda masih berbentuk seperti kedai dengan berwarna biru dilengkapi kursi dan meja plastik dengan quantity dan mempunyai image murah sehingga banyak yang menepi ke kedai tersebut. Rukka (2011), mengemukakan bahwa pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai faktor kunci dalam pemasaran sangatlah tepat, karena saat ini pemasaran sebuah produk akan diperhadapkan pada tingkat persaingan yang sangat ketat. Menghasilkan produk yang berkualitas bagi usaha Pancong Cache ini merupakan salah satu cara yang ditempuh untuk menjalin hubungan dengan pelanggan baik secara produk maupun kualitas. Apabila ada pelanggan yang merasa kurang nyaman dengan cita rasa atau pelayanan di kedai ini disediakan kotak komplain untuk menampung kritik dan saran dari pelanggan, yang nantinya akan diperbaiki oleh pemilik usaha ini yaitu Catur.
Upaya yang dilakukan oleh usaha Pancong Cache ini adalah dengan mempertahankan cita rasa adonan pancong yang jadi ciri khas dari usaha ini, proses produksi, dan pelayanan terhadap konsumen yang datang. Dalam memperoleh bahan baku Catur  mendeposit ke supplier dan sekarang beralih ke bahan baku yang ditawarkan via online yang jauh lebih memudahkan untuk mendapatkannya dengan cepat.
Pancong Cache ini akan membuka cabang di Rawamangun tetapi karena pandemi seperti ini pembukaan cabang tersebut akan ditunda dahulu karena tidak mau mengambil resiko terlalu jauh. Catur akan memperbaiki kedai yang terdapat di Pondok Cina dengan menambahkan rooftop, Coffee yang diracik dengan tangan Catur sendiri, dan menambahkan beberapa menu baru yang seharusnya menu baru itu turun selama 3 bulan sekali pada akhir tahun nanti.Â
Desain interior juga akan diubah agar terlihat mewah tetapi yang terdapat di dalamnya memiliki harga yang terjangkau oleh mahasiswa agar terlihat beda dengan yang kedai yang lainnya.