Aku ingin menceritakan pahlawan dalam hidupku. Merekalah sosok yang selalu berjuang demi diriku, tak kenal lelah demi kebahagiaan dan kesuksesanku, telah banyak tetesan keringat yang mereka keluarkan demi memenuhi segala kebutuhanku tanpa memikirkan diri mereka sendiri. Mereka yang merawatku dari kecil hingga ku dewasa tanpa mengharapkan imbalan, tidak pernah memarahi atau membentakku walaupun aku selalu berbuat salah. Mereka mengajarkanku bahwa aku harus kuat dalam menghadapi dunia ini yang keras dan kejam. Mereka selalu mendoakanku dimanapun aku berada dan selalu mengajarkan untuk selalu berbuat baik kepada siapapun. Mereka merupakan hal terbaik yang aku miliki di dunia ini, tidak ada yang bisa menggantikan perjuangan dan pengorbanannya yang sangat luar biasa, mereka sangat berharga dan aku sangat mencintainya. Mereka adalah ayah dan ibuku, sosok pahlawan yang sangat berjasa bagi hidupku.
Ayahku adalah  sosok yang sangat berharga dalam hidupku. Ia memang banyak diam, namun ayah selalu memberiku kenyamanan. Seluruh hidupnya ia korbankan untukku, banting tulang demi memenuhi segala kebutuhanku. Meskipun begitu ia mendidikku agar tidak menjadi anak yang manja. Hanya dia laki-laki yang tidak pernah meninggalkan ku dalam keadan apapun meskipun pada titik paling bawah, ia selalu memastikanku agar tidak bersedih, ia yang akan merasa tersakiti saat terjadi sesuatu padaku, hanya dialah sosok laki-laki yang sangat mencintaiku yang dikirimkan tuhan untuk menjagaku. Bohong rasanya ketika aku berkata tidak membutuhkan sosok nya.
Ibuku adalah sosok wanita yang sangat tangguh tak pernah lelah banting tulang untukku, ia yang mengandung dan membesarkanku. Ia telah menunjukan cinta sejati yang tiada tandingannya, dipelukannya aku merasa aman karena ia melindungiku disetiap kali badai datang diluar kemampuanku. Ia tidak terima apabila aku dibentak, dimarah ataupun dipukul orang lain. Saat aku bahagia dia tidak pernah meminta kebahagiaanku. Namun, saat aku terluka ia selalu datang meminta bagian dari lukaku. Dia selalu mengingatkan ku saat ku hilang arah, seringkali ucapan ku menyakiti hatinya tapi ia tak pernah marah, bahkan setelah itu tetap mendoakanku.
Ayah dan ibuku memang bukan orang hebat yang berpendidikan tinggi dan ada gelar di belakang namanya, mereka hanya orang yang sederhana tapi mereka selalu memenuhi kebutuhanku, bagiku mereka adalah orang tua yang terhebat dan aku bangga dan bersyukur menjadi anaknya. Ayah dan ibuku ibaratkan pasir disepanjang pesisir pantai yang tidak bisa kuhitung pengorbanannya, dan sebanyak apapun aku bertemu manusia nyatanya yang mau menerima dan memaklumi segala kekuranganku adalah ayah dan ibu. Mereka adalah sosok yang sabar, kuat, dan hebat, yang merawatku sampai saat ini.
Ayah dan ibu maaf aku tidak pernah mengungkapkan rasa sayangku secara langsung bahkan untuk memelukpun jarang kulakukan, maaf aku belum bisa membuat kalian tersenyum bangga dengan pencapaian ku, maaf atas semua perkataan dan perbuatanku yang membuat kalian menangis. Ketahuilah bahwa anakmu ini sangat menyayangi kalian dan lagi kejar-kejaran dengan waktu, agar bisa membahagiakan dan mengangkat derajat kalian.
Terimakasih sudah menjadi ayah dan ibuku yang tidak mengenal lelah, terimakasih atas cinta dan doa yang tidak pernah usai, dan terimakasih untuk segalanya dalam hal apapun. Berkat kalian ada masih dapat bertahan didunia ini, aku ingin mempertahankan senyuman di wajah kalian dan tidak ingin melihat kalian menangis entah karena aku ataupun orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H