Mohon tunggu...
Siti Andina Aisyah
Siti Andina Aisyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

NIM 22107030056

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bahaya Virus Rabies bagi Manusia

17 Juni 2023   23:00 Diperbarui: 17 Juni 2023   23:02 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Virus rabies adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rabies yang dapat menyerang sistem saraf pusat manusia dan hewan. Virus ini biasanya ditularkan melalui gigitan atau kontak langsung dengan air liur hewan yang terinfeksi, terutama anjing. Rabies dapat berdampak serius pada manusia dan menyebabkan berbagai efek yang berpotensi fatal. Dalam paragraf ini, kita akan membahas beberapa efek virus rabies terhadap manusia.

Salah satu efek utama virus rabies pada manusia adalah perubahan perilaku dan gangguan neurologis. Setelah terinfeksi virus rabies, seseorang dapat mengalami perubahan suasana hati yang drastis, seperti kegelisahan, kecemasan, dan kebingungan. Penderita juga mungkin mengalami kesulitan dalam berbicara dan menelan, serta menjadi sangat sensitif terhadap rangsangan cahaya dan suara. Gangguan neurologis ini disebabkan oleh kerusakan yang disebabkan oleh virus rabies pada sistem saraf pusat manusia.

Selain itu, virus rabies juga dapat menyebabkan gejala fisik yang parah. Pada tahap awal infeksi, seseorang mungkin mengalami gejala seperti demam, sakit kepala, dan kelemahan umum. Seiring perkembangan penyakit, gejala tersebut kemudian berkembang menjadi kejang-kejang, kelumpuhan otot, dan koma. Gejala ini menunjukkan adanya kerusakan yang signifikan pada sistem saraf pusat manusia akibat virus rabies. Fobia terhadap air pada kasus rabies timbul sebagai hasil dari efek yang virus tersebut berikan pada sistem saraf pusat. Ketika virus rabies menyerang otak dan sistem saraf pusat, terjadi peradangan dan kerusakan pada bagian-bagian tertentu yang bertanggung jawab atas persepsi, emosi, dan perilaku. Peradangan ini khususnya mempengaruhi amigdala, yaitu bagian otak yang terlibat dalam pengolahan emosi seperti ketakutan. Salah satu gejala khas rabies adalah spasme otot pada tenggorokan dan laring, yang membuat penderita kesulitan menelan. Mereka mengalami keterbatasan dalam menelan air dan makanan, dan cenderung menunjukkan refleks takut atau panik saat terpapar air. Air minum yang biasanya memberikan rasa kelegaan atau kenikmatan, dalam kasus rabies menjadi pemicu kesulitan bernapas dan ketakutan karena sensasi tercekik yang dialami.

Satu hal yang membuat virus rabies sangat menakutkan adalah ketidakmampuannya untuk disembuhkan setelah gejalanya muncul. Setelah terinfeksi virus rabies, waktu antara terpapar virus dan munculnya gejala dapat bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa bulan, tergantung pada lokasi gigitan dan jarak virus harus melakukan perjalanan ke sistem saraf pusat. Namun, setelah gejala muncul, penyakit ini hampir selalu berakibat fatal. Itulah sebabnya mengapa penting untuk segera mencari perawatan medis setelah terkena gigitan hewan yang dicurigai mengidap rabies.

Efek virus rabies terhadap manusia juga dapat memberikan dampak psikologis yang signifikan. Ketakutan terhadap rabies dapat menjadi sangat melumpuhkan bagi mereka yang terpapar virus atau gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi. Beban mental dan emosional yang dihadapi oleh individu dan keluarga mereka dapat sangat besar. Ketidakpastian mengenai apakah seseorang terinfeksi atau tidak, dan kemungkinan kematian yang tinggi akibat penyakit ini, dapat menyebabkan stres berat dan kecemasan yang berkepanjangan. Dalam upaya untuk mengurangi efek virus rabies terhadap manusia, pencegahan merupakan langkah yang sangat penting. Vaksin rabies merupakan cara paling efektif untuk melindungi manusia dari penyakit ini. Vaksin ini dapat diberikan sebagai tindakan pencegahan segera setelah gigitan hewan yang dicurigai terinfeksi rabies, atau sebagai bagian dari program imunisasi rutin untuk mereka yang berisiko tinggi terpapar virus, seperti pekerja di bidang kesehatan hewan atau laboratorium.

Selain itu, tindakan pencegahan lainnya termasuk menghindari kontak dengan hewan liar atau tidak dikenal yang berpotensi terinfeksi, serta melaporkan gigitan hewan segera kepada otoritas kesehatan setempat untuk penilaian dan tindakan lebih lanjut. Edukasi masyarakat juga sangat penting dalam meningkatkan kesadaran akan risiko rabies dan langkah-langkah pencegahannya. Secara keseluruhan, efek virus rabies terhadap manusia sangat serius dan berpotensi fatal. Virus ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan gangguan neurologis yang signifikan, serta gejala fisik yang parah. Ketidakmampuan untuk menyembuhkan penyakit setelah munculnya gejala membuat virus rabies menjadi ancaman kesehatan yang serius. Oleh karena itu, upaya pencegahan, seperti vaksinasi dan edukasi masyarakat, sangat penting untuk mengurangi dampak penyakit ini dan melindungi manusia dari infeksi virus rabies.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun