Di zaman modern ini, sebuah penyakit dapat di sembuhkan dengan lebih mudah di karenakan telah ditemukannya alat medis yang lebih mutakhir dan beberapa obat obatan yang telah ditemukan oleh para ilmuan dan juga bertambahnya ilmu ilmu kedokteran dan berbagai teori kedokteran seiring bertambahnya waktu. Banyak dokter berlomba lomba mengasah ketrampilan pengobatan mereka untuk kemajuan dunia medis itu sendiri dari membuat tesis dan membuat jurnal medis mereka sendiri. Pengobatan medis ini dilakukan  oleh dokter yang bertujuan mengobati suatu penyakit dengan menggunakan maupun menggunakan tindakan pembedahan yang dibantu dengan pemberian obat obat kepada pasien. Pengobatan medis untuk saat ini telah berada di titik yang sangat mencengangkan, sebagai contoh oerkembangannya adalah telah dilakukannya analisis penyakit sampai dengan ketahap DNA yang bersifat molekuler. Hal yang paling mengejutkan dunia kedokteran adalah penggambaran transplantasi kepala ke badan lainnya yang pernah menghebohkan media sosial saat itu.
Namun, ditengah kemajuan sistem pengobatan medis, ada beberapa masyarakat yang masih mempercayai pengobatan alternatif lainnya, salah satunya adalah pengobatan melalui dukun atau kita sebut saja dengan pengobatan dukun. Pengobatan dukun ini masih populer di kalangan masyarakat pelosok desa dan mereka mempercayai semua jenis penyakit dapat di sembuhkan oleh si dukun tersebut. Beberapa masyarakat pun masih setia dengan praktik pengobatan tersebut. Jika di dunia medis kita biasa menemukan jenis obat obatan yang terbuat dari senyawa kimia, di pengobatan dukun ini rata rata obat yang diberikan adalah obat tradisional yang terbuat dari bahan organik seperti jamu dan obat salep yang biasanya berbahan dasar dari daun daunan. Menurut kebanyakan orang, dukun tidak hanya mengobati hal hal yang berkaitan dengan fisik saja, mereka di percaya dapat mengobati penyakit metafisik seperti tubuh yang diguna-guna atau yang sering kita kenal dengan santet.
Kepercayaan masyarakat di era sekarang menjadi salah satu fenomena menarik yang datang di antara dunia kesehatan modern. Walaupun sudah banyak lembaga lembaga pelayanan kesehatan medis, namun masih saja eksistensi praktik pengobatan tradisional yaitu pengobatan melalui dukun ini masih saja sangat digandrungi oleh masyarakat Indonesia terkhusus masyarakat di pelosok desa.
Pada awalnya, masyarakat terdahulu mempercayai bahwa penyakit di anggap sebagai salah satu bencana pada tubuh seseorang yang tidak hanya menyerang fisik si penderita namun juga menyerang psikologi si penderita tersebut. Biasanya untuk dapat sembuh dari hal hal seperti itu, seseorang harus membuat persembahan seperti suatu upacara atau ritual yang dimaksudkan untuk sebuah pengorbanan. Di sini peran si dukun adalah sebagai media penyaluran relasi antara si pasien dengan hal hal metafisik tersebut. Terkadang persembahan yang dilakukan tidak cukup dengan suatu hal yang sederhana, itu tergantung dari seberapa parah sakit yang di derita oleh si penderita.
Ada beberapa alasan mengapa banyak masyarakat yang masih bertahan dengan pengobatan tradisional satu ini yaitu harga terjangkau. Mereka menilai bahwa harga pengobatan medis yang di berikan oleh lembaga kesehatan masih terlalu mahal untuk beberpa jenis penyakit. Dengan alasan tersebut kita dapat mengetahui kenapa praktik pengobatan ini di gandrungi oleh masyarakat yaitu karena harga yang dipatok relatif murah. Selain itu, para pengguna pengobatan alternatif ini biasanya sudah mencoba berbagai pengobatan medis terlebih dulu, namun menurut mereka hasil yang diberikan masih belum memuaskan. Dari hal ini, para pasien tidak menilai hal itu ilmiah atau non ilmiah karena hal yang mereka butuhkan hanya supaya cepat sembuh. Bahkan ada seseorang yang berpendidikan tinggi pun lebih memilih metode pengobatan ini.
Keunggulan dari metode pengobatan tradisional ini adalah sifat pengobatannya yang universal, yang dimana masyarakat memandang pengobatan ini sebagai pengobatan yang dapat menyembukan semua jenis penyakut. Terlalu banyak spesialisasi dalam ilmu kedokteran sendiri terkadang membuat ilmu kedokteran sendiri yang mulai kehilngan pandangan tentang penderita penyakit sebagai manusia dan mereduksi kesehatan itu sendiri menjadi keberfungsian mekanis. Hal in menjadi titik lemah dalam metode penyembuhan pengobatan medis itu sendiri. Mereka terlalu berfokus pada suatu hal yang semakin kecil contoh seperti pengembangan DNA dan RNA hingga mereka lupa bagian terpenting dari ilmu kesehatan itu sendiri.
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H