Halo sobat kompasiana! Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya!
Kalian pasti sudah tahu, adanya pandemi COVID-19Â yang melanda di Indonesia dua tahun lalu melumpuhkan seluruh aktivitas masyarakat, bahkan setelah adanya lockdown dan PPKM perekonomian masyarakat Indonesia khususnya, semakin tidak karuan.Â
Pandemi benar-benar memporak-porandakan usaha-usaha masyarakat hingga dua tahun lamanya. Salah satunya ialah sektor pariwisata, berbagai pariwisata terpaksa ditutup demi keselamatan bersama dan mereka menyadari akan besarnya kerugian yang harus ditanggung akibat hadirnya pandemi COVID-19.Â
Meskipun begitu, mereka tidak menyerah dan terus bekerja sama dengan pemerintahan untuk membuat wabah ini menghilang dari tanah air tercinta. Mereka patuh dan rela akan keputusan yang dibuat demi kebaikan bersama. Hingga tibalah pada masa seperti sekarang ini, masa dimana Presiden Joko Widodo telah secara resmi mengumumkan pada tanggal (17/05/2022) bahwa kita semua diperbolehkan untuk melepas masker ketika berada di luar ruangan. Tentunya pengumuman ini menjadi suatu kabar baik bagi masyarakat sebagai tanda bahwa pandemi COVID-19 sudah mereda.Â
Perlahan-lahan aktivitas yang tadinya tidak bisa dilakukan dapat dilakukan kembali, seperti sekolah tatap muka, bekerja dari kantor, dan salah satunya ialah mengunjungi pariwisata sebagai suatu bagian penting untuk self refreshing. Beginilah perjalanan salah satu wisata di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah; salah satu wisata yang mencoba untuk bangkit kembali, menstabilkan perekonomian pasca hadirnya pandemi COVID-19, dengan kembali membuka pariwisata tersebut bersamaan dengan berbagai ide pembaharuan agar semakin menarik masyarakat untuk berkunjung; ya, "Jembangan Wisata Alam".
Berdasarkan pada penuturan Pengelola Jembangan Wisata Alam, Bapak Samijo (51), awalnya wilayah ini adalah bendungan Pejengkolan dimana bendungan ini dibangun pada tahun 1985, namun pada masa itu belum terpikir ide untuk membuat sebuah wisata. Sampai kemudian pada tahun 2011 wisata ini mulai dirintis bersama, dengan harapan akan terbangun desa wisata, namun dikarenakan terhalang pendanaan harapan ini belum bisa terwujud.Â
Tidak menyerah sampai disitu, merekapun mencari pihak ketiga untuk dapat membantu mewujudkan harapan itu. Bertemulah mereka dengan Bapak H. Buyar Winarso, yang saat itu merupakan Bupati Kabupaten Kebumen. Akhirnya secara perlahan mereka merintis wisata ini, bermula dari satu sepeda air, kemudian membangun mini zoo, membangun gazebo-gazebo taman, sampai seperti sekarang ini sudah menjadi wisata yang maju. Namun, pada saat pandemi COVID-19, wisata ini terpaksa harus ditutup hingga mengalami kerugian yang cukup besar, selain itu juga harus menanggung biaya operasional untuk memberi makan para hewan di mini zoo. Â Meski begitu, dari pihak pengelola sangat gigih untuk terus mempertahankan pariwisata ini.
Akhirnya, pada tahun ini wisata tersebut kembali dibuka tentunya setelah persiapan yang cukup panjang disertai dengan pembaharuan-pembaharuan yang menarik. Puncaknya ada pada pasca lebaran dimana grafik pengunjung mengalami kenaikan yang signifikan hingga mencapai 4.000 pengunjung, dimana pengunjung yang datang selain merupakan masyarakat lokal Kebumen juga berasal dari daerah Purworejo, Banjarnegara, Purwokerto  dan sekitarnya.
Selanjutnya apa saja destinasi yang dapat kita nikmati ketika berkunjung di wisata ini? Yuk, kita lihat bersama.