Akuntansi sukuk adalah cabang akuntansi syariah yang khusu mempelajari dan mengatur pencatatan transaksi keuangan yang berkaitan dengan penerbitan dan pengelolaan sukuk. Sukuk sendiri merupakan instrumen keuangan syariah yang menyerupai obligasi konvensional, namun suku ini didasari dengan prinsip-prinsip islam.Â
Berikut perbandingan akuntansi sukuk berbasis aset dan akuntansi suku berbasis pajak. Akuntansi sukuk berbasis aset fokus terhadap penekanan pengakuan dan pengukuran aset yang menjadi dasar penerbitan sukuk. Standar yang digunakan dalam akuntansi sukuk berbasis aset ini mengacu pada Standar Akuntansi Keuangan Syari'ah(SAK syariah). Pendapatan sukuk berbasis aset diakui sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, yaitu ketiak pendapatan diperoleh.Serta memerlukan pengungkapan yang lengkap mengenang karakteristik sukuk, underlying aset, struktur pembayaran dan risiko.Â
Sedangkan Akuntansi sukuk berbasis pajak lebih memperhatikan implikasi pajak dari transaksi sukuk. Standar yang digunakan dalam sukuk berbasis pajak mengacu pada peraturan perpajakan yang berlaku di negara masing-masing.Sukuk berbasis pajak ini lebih terbatas dibandingkan sukuk berbasis aset, umumnya hanya mengungkapkan informasi yang relevan dengan perhitungan pajak.Â
Akuntansi sukuk berbasis aset memberikan informasi yang lebih relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sedangkan akuntansi suku berbasis pajak lebih relevan untuk perencanaan pajak.Â
Dapat disimpulkan pilihan antara akuntansi suku berbasis aset dan berbasis pajak akan bergantung pada tujuan penyusunan laporan keuangan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI