Kata "thurab" di lihat dari segi bahasa bermakna sebagai tanah gemuk, menurut al-Ishfahani adalah tanah yang dalam lapisan pertama yang berwarna hitam. Kata "thurab" disebutkan sebanyak 22 kali dalam Al-Qur'an. Ar-Razi menjelaskan bahwa jenis-jenis tanah dalam unsur tersebut tidak bertentangan, dan disesuaikan dengan penciptaan pertama yang diawali dengan "thurab" (debu), kemudian menjadi "thin" (tanah), lumpur, dan akhirnya seperti tembikar.
Tanah merupakan unsur yang penting untuk yang melengkapi susunan tubuh manusia. Proses penciptaan berlanjut pada tahap demi tahap dalam bentuk komposisi kimiawi yang diperlukan untuk menyusun tubuh manusia, terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein. Unsur-unsur kimia tersebut adalah karbonat (CO3), oksigen (O2), hidrogen (H2), fosfor (P), belerang, nitrogen, kalsium (Ca), kalium, natrium, magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), yodium (Y), fluorit, kobalt (Co), seng (Zn), silikon (Si), dan aluminium (Al). Unsur-unsur ini diserap melalui tumbuh-tumbuhan, hewan, dan air, kemudian melalui proses kimiawi, berubah menjadi darah, daging, dan air mani.
Kandungan unsur dalam tanah menunjukkan bahwa manusia diciptakan sebagai makhluk istimewa dan berguna. Kandungan selanjutnya adalah "nuthfah" (sperma), yang merupakan bagian dari air mani yang tersusun dari campuran zat-zat seperti gula untuk energi, enzim, vitamin C, kalsium, protein, natrium, zat besi, zat asam, serta fruktosa. Pria mengeluarkan sekitar 200-500 juta sperma, namun hanya satu yang akan membuahi sel telur.
Nasaruddin Umar menjelaskan bahwa substansi manusia terdapat dalam 12 istilah: air, tanah, tanah gemuk, tanah lempung, tanah lempung pekat, tanah lempung seperti tembikar, tanah lempung dari lumpur, dari diri yang satu, sari pati lempung, air mani yang ditumpahkan, cairan mani yang bercampur, dan cairan hina. Dari penafsiran ayat di atas menjelaskan proses penciptaan manusia sebagai kelanjutan dari Adam melalui fungsi reproduksi, dengan suami dan istri yang Allah beri kekuatan untuk mengandung dan memberikan sperma sebagai cikal bakal anak.
KESIMPULAN
    Pandangan Darwin tentang asal-usul makhluk hidup menekankan bahwa semua spesies berasal dari nenek moyang yang sama dan mengalami modifikasi sesuai dengan lingkungan mereka. Darwin mendasarkan teori ini pada pengamatannya terhadap variasi spesies, seperti burung Finch di Kepulauan Galapagos dan penelitian Wallace tentang kupu-kupu di Kepulauan Melayu.
    Teori evolusi Darwin menguraikan mekanisme seleksi alam, di mana individu yang paling adaptif cenderung bertahan dan berkembang biak lebih banyak. Prinsip-prinsip seleksi alam meliputi variasi fenotip, rasio pertumbuhan populasi, perjuangan untuk bertahan hidup, dan kelangsungan hidup yang paling fit.
    Di sisi lain, pandangan Al-Qur'an dan Hadis tentang asal-usul kehidupan manusia menekankan penciptaan oleh Allah. Manusia pertama, Adam, diciptakan dari tanah dan setelahnya manusia berkembang biak melalui proses reproduksi. Al-Qur'an menjelaskan tahap-tahap penciptaan manusia dari tanah, sperma, segumpal darah, hingga menjadi bayi, dewasa, dan akhirnya kembali ke tanah. Meskipun berbeda dalam pendekatan, baik teori evolusi Darwin maupun pandangan Al-Qur'an memberikan perspektif tentang asal-usul kehidupan dan perkembangan manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H