Bogor, 30 Juni 2024 -- Mahasiswa IPB melalui program PKM-PM (Pengabdian Masyarakat) yaitu tim Yu-Soka di bawah bimbingan Bapak Dudi Muhammad Wildan S.Pi., M.Si. dan diketuai oleh Anneke Sri Avhanti dengan 3 (tiga) orang anggota di antaranya Siti Aisyah, Farenta Indira Alma, dan Nadiah Salmi. Tim Yu-Soka berkolaborasi bersama karang taruna Desa Ciasihan RW.04 yang diketuai oleh Muhammad Rifki untuk memberdayakan Ibu Rumah Tangga Desa Ciasihan yang tidak memiliki pekerjaan dengan membudidayakan kepiting sawah.
Kepiting sawah, atau yang lebih dikenal dengan sebutan yuyu di Indonesia, merupakan salah satu jenis kepiting air tawar yang hidup di area persawahan dan perairan tawar lainnya. Kepiting yuyu ini seringkali dianggap sebagai hama oleh para petani khususnya di Desa Ciasihan, Pamijahan, Bogor karena merusak pematang sawah. Meskipun yuyu sering dianggap sebagai hama oleh para petani yang ada di Desa Ciasihan, Pamijahan, Bogor, kepiting ini memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi.
Yuyu yang selama ini dianggap sebagai hama oleh para petani di Desa Ciasihan, Pamijahan, Bogor, ternyata memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi. Yuyu merupakan sumber protein hewani yang baik, kaya akan asam lemak omega-3, vitamin B12, zinc, magnesium, dan selenium. Yuyu dapat dimanfaatkan untuk konsumsi harian yang bergizi dan membantu pengurangan biaya konsumsi dengan memanfaatkan potensi yuyu yang berasal dari persawahan di Desa Ciasihan. Untuk memanfaatkan potensi tersebut, tim Yu-Soka bersama Karang Taruna Desa Ciasihan mengajak Ibu Rumah Tangga yang tidak memiliki pekerjaan di Desa Ciasihan untuk bersama-sama membudidayakan kepiting sawah untuk dikonsumsi.Â
Program pemberdayaan melalui PKM-PM ini diapresiasi dan diterima dengan baik oleh perangkat desa, mitra, dan masyarakat sekitar untuk terus dikembangkan, salah satu inovasi yang diciptakan adalah pembuatan produk olahan inovatif dari kepiting sawah menjadi olahan kepiting krispi. Yuyu juga memiliki peluang ekonomi yang tinggi untuk dijadikan produk oleh-oleh khas Desa Ciasihan yang terkenal dengan desa wisata ini. Pengembangan produk olahan dari yuyu seperti babycrab, kerupuk, abon, dan nugget bisa meningkatkan nilai tambah untuk masyarakat Desa Ciasihan.Â
Budidaya yuyu juga bisa menjadi sumber pendapatan bagi petani, penggunaan teknologi budidayanya sederhana dan biayanya relatif rendah. Pengembangan yuyu sebagai bahan pangan tidak lepas dari tantangan persepsi negatif masyarakat terhadap yuyu sebagai hama, keterbatasan teknologi pengolahan, dan kurangnya pengetahuan tentang nilai gizi yuyu menjadi hambatan utama. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kesadaran masyarakat melalui kampanye edukasi dan penyuluhan, serta mendorong penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan yuyu. dan penyuluhan, serta mendorong penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan yuyu.Â
Kepiting sawah (yuyu) memiliki potensi besar sebagai sumber pangan alternatif yang kaya nutrisi. Dengan pengolahan yang tepat dan strategi pengembangan yang efektif, yuyu bisa menjadi komoditas yang bernilai tinggi dan memberikan manfaat bagi kesehatan masyarakat serta ekonomi lokal. Oleh karena itu, eksplorasi potensi yuyu dalam industri pangan perlu didorong dan didukung oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan pelaku industri. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H