Rasionalisme adalah aliran filsafat yang menekankan akal budi sebagai sumber utama pengetahuan. Berbeda dengan empirisme yang menekankan pengalaman inderawi, rasionalisme berargumen bahwa akal mampu mengakses pengetahuan universal yang tidak tergantung pada pengalaman.Â
A. Pengertian Filsafat Rasionalisme
- Rasionalisme berpendapat bahwa akal adalah alat utama untuk memperoleh pengetahuan yang benar dan universal.
- Secara etimologis berasal dari kata Latin ratio yang berarti "akal".
B. Sejarah Filsafat Rasionalisme
Awal Mula Rasionalisme (Abad ke-17):
- René Descartes: Mengemukakan prinsip "Cogito, ergo sum" (Aku berpikir, maka aku ada). Pengetahuan yang benar berasal dari akal murni, bukan indera.
- Karya: Meditations on First Philosophy.
Tokoh Lain:
- Baruch Spinoza: Menganggap alam semesta dapat dijelaskan melalui prinsip rasional matematis.
- Gottfried Leibniz: Memperkenalkan konsep "monad" sebagai entitas dasar yang tidak terbagi.
Perkembangan Modern:
Rasionalisme menjadi landasan ilmu pengetahuan, meskipun mulai mendapat tantangan dari aliran empirisme.
C. Pemikiran Tokoh Rasionalisme
René Descartes (1596–1650):
- Pendiri filsafat modern dan rasionalisme.
- Menggunakan metode deduktif untuk memperoleh kebenaran yang pasti.
Baruch Spinoza (1632–1677):
- Memadukan pemikiran rasionalis dengan metafisika dan etika.
- Menyatakan bahwa Tuhan adalah substansi tunggal dari segala sesuatu.
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646–1716):
- Mengembangkan konsep "monad" sebagai unsur dasar realitas.
- Memahami dunia sebagai hasil harmoni yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Rasionalisme memiliki kontribusi besar dalam pengembangan logika, matematika, dan teori pengetahuan. Meskipun mendapat kritik, pemikiran rasionalisme tetap relevan dalam memahami realitas secara ilmiah.