Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dipastikan akan menarik dukungan bagi Ridwan Kamil untuk maju pada Pilgub Jabar 2018. Alasannya, selain dianggap tuna integritas dan sulit diajak berkomunikasi, Wali Kota Bandung itu disebut-sebut akan mendampingi Joko Widodo di Pilpres 2019.
Demikian pernyataan beberapa Kyai yang hadir dalam Musyawarah Himpunan Pengusaha Santri di Pesantren Al-Muhajirin 2, Purwakarta Jabar, 19-20 Desember 2017.
Para kyai yang hadir dalam musyawarah itu mengaku kecewa karena Ridwan Kamil mengabaikan aspirasi para Kiai dan masukan tokoh Jabar mengenai sosok pendampingnya di Piklada Jabar 2018.
"Kami tidak ingin Jawa Barat dipimpin seorang yang tuna integritas. Meminta pendapat para Kyai dan tokoh masyarakat Jabar tapi mengabaikannya begitu saja", kata DR. KH. Abun Bunyamin.
Kritik lebih keras disampaikan Wakil Sekertaris PWNU Jawa Barat, H Adlan Alie. Ridwan Kamil yang tak segera menentukan wakilnya meski telah mendapat masukan dari para tokoh Jabar, menurut dia, menunjukan bahwa ia penakut.
"Langkah Ridwan Kamil menunda-nunda mengumumkan calon wakil nya adalah sikap penakut, pecundang, lika-liku tak jelas. Ia tak memiliki daya respek terhadap orang lain. Itu karakter yang akan terus terbawa ke manapun", ujar Adlan Alie.
Ketua Forum Komunikasi Kyai Kampung (FKKK) , KH. Arif Ismail Chowas, menyatakan, FKKK Jawa Barat yang membawahi 4200 kiai kampung se-Jabar akan pasif dalam pesta demokarasi Jabar 2018 bila tidak ada kader Nahdhatul Ulama (NU) yang maju sebagai calon Gubernur atau wakil Gubernur Jabar.
"NU punya sumbangsih besar terhadap pembangunan di Jawa Barat. Jika tidak ada pemimpin dari NU, kami merasa tidak diperhatikan", Kata pengasuh Pondok Pesantren. Miftahul Ulum Bangunsirna Ciamis itu.
Sementara tokoh muda PKB , Aan Subarhan menegaskan, semua kader PKB dan Relawan all outmemperjuangkan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, sebagai bakal Capres pada Pilpres 2019. Karenanya, PKB harus menarik dukungan bagi Ridwan Kamil bila ia menjadikan Pilgub Jabar sebagai batu loncatan ke Pilpres 2019, seperti diberitakan media massa.
"Jabatan Gubernur harus dijalankan secara serius. Bukan sebagai batu loncatan saja. Maka RK tidak layak didukung oleh PKB dan juga generasi muda di Jabar", ujar koordinator bidang kaderisasi Ansor Majalengka ini.
Sebelumnya diberitakan di berbagai media massa mengenai pencabutan dukungan dari Partai Golkar terhadap Ridwan Kamil. Kini, Ridwan Kamil terancam 'jomblo' karena ditinggalkan oleh PKB. Begitu juga dengan PPP akan mencabut dukungan pada RK. Hal ini lebih pada banyaknya ketidakpastian dan ketidakjelasan komitmen RK dengan para partai koalisi, terutama statemennya yang jumawa akan mendampingi Jokowi di Pilpres 2019 nanti.*