Mohon tunggu...
Siti Aisyah
Siti Aisyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi universitas maritim raja ali haji

Mahasiswi universitas maritim raja ali haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sastra Melayu

18 Juni 2022   20:40 Diperbarui: 18 Juni 2022   20:42 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sastra Melayu

sastra merupakan gabungan kata yang tersusun secara indah dengan rangkaian kata yang khas. dibalik keindahannya sastra juga memiliki makna yang kuat akan tiap baitnya. Artibyabg terkandung di dalam sastra biasanya mengajarkan nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat.

Karya dari wujud sastra itu sendiri sangat banyak, mulai dari pantun, gurindam, puisi, dan syair. Setiap dari wujud sastra tersebut memiliki keindahan dari susunan kata hingga bahasa dan bait yang tersusun secara terstruktur dan mengandung arti yang mencerminkan kehidupan

Pantun merupakan sastra pertama yang akan dibahas dalam tulisan ini, pantun sebagai salah satu karya sastra yang tergolong sebagai puisi lama memiliki ciri khas bersajak a;b-a-b yang memiliki arti dan makna yang terkandung pada bait terakhir. Pantun Melayu memiliki ciri khas yang sangat jelas karena bahasa yabg mencerminkan bahasa Melayu serta kandungan makna yang sangat dalam di dalamnya.

berbeda dengan pantun, Syair merupakan  susunan kata yang memiliki dialek bahasa yang indah dan terstruktur sehingga gaya penulisannya dianggap berbeda dengan karya sastra lainnya. Syair memancarkan aura dalam setiap baitnya karena di dalam syair terkandung makna yang sangat dalam. di Kepulauan Riau dan Riau masyarakat disana sangat mengenal dengan syair. Syair Melayu sangat terkenal pada zaman dahulu sehingga jika menyebut nama syair Melayu, banyak yang mengetahuinya.

lalu, gurindam merupakan nilai nilai yang diajarkan melalui tiap bait yang mengandung baris dan Rima yang berkaitan. Gurindam yang banyak dikenal luas adalah gurindam dua belas yang dikarang oleh raja Ali haji.

Begitu banyak karya sastra yang berada di nusantara dan tidak sedikit karya tersebut adalah karya sastra Melayu yang harus tetap dilestarikan hingga kini. Sebagai penggiat sastra, kita harus bisa menjaga dan melestarikannya agar karya sastra tersebut dapat terjaga hingga kini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun