Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pasir Sebagai Kafan dan Kuburanku

1 Februari 2024   21:30 Diperbarui: 1 Februari 2024   21:49 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berkelana dalam luasnya Padang pasir
Mencari sebatang rumput
Nan menandakan kehidupan
Pengalaman berbekal kemandirian

Menjadi dasar dan tumpuanku
Memapaki jalan berdebu nan terik
Gunung dikejauhan terlihat
bagai batu besar nan hitam pekat

Membaur bersama
Berjejeran tak terikat
Kulihat wadahku
Air tinggal seteguk

Ingin ku teguk pengeluh keringat
Terik masih tidak menampakkan bayangan diriku
Oh. Tidak ada tempat beristirahat
Kutatap sekeliling tidak ada tanda kehidupan dan orang disekitar itu.

Kutatap kembali diriku dari pangkal kaki ke badan
Masihkah kuat untuk berdiri dan berjalan?
Ataukah kuakan disini
Tumbang  bersama pasir yang menjadi kain kafan dan kuburanku

Penulis: sitiaisyah110385@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun