Bimtek KPPS dilakukan pada malam hari, apakah efektif?Hi, Kompasianer. Sekarang dibeberapa media ramai dengan Bimbingan teknis KPPS. Beberapa media juga banyak yang memberitakan tentang berbagai sorotan dalam pelaksanaan bimtek ini. Diantaranya ada yang melakukan atau punya kaitan dengan pengadaan makanan atau Snack pada saat bimtek KPPS, permasalahan uang transport KPPS yang belum terdistribusi dan lain sebagainya.
Namun Hal itu bukan yang akan di bahas dalam artikel ini. Dalam artikel ini akan membahas tentang prosedural dan kegiatan bimtek itu sendiri.hal apa saja yang dilalui oleh penulis yang juga menjadi peserta atau bagian dari KPPS itu sendiri.
Pelantikan KPPS yang dilakukan secara serentak di tanggal 25 Januari kemarin. Kemudian dilanjutkan dengan Bintek KPPS yang dijadwalkan dalam satu kecamatan atau dalam naungan PPK atau penyelenggara pemungutan Kecamatan itu berbeda dari semua jadwal per desa atau kelurahan. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan kegiatan bimtek KPPS yang selanjutnya dapat dihadiri oleh semua PPK dalam lingkup kecamatan yang dinaunginya.
Sebagaimana dalam desa Itterung kecamatan tellu siattinge ini kabupaten Bone,bimtek KPPS dilakukan pada malam hari tanggal 27 kemarin. kenapa dilakukan malam, berikut alasannya:
- selain dari beberapa agenda dan kegiatan dari tiap desa yaitu PPS desa atau kelurahan memiliki agenda yang tidak bertabrakan dengan kegiatan bimtek desa lain. Sehingga PPK dapat menghadiri kegiatan ini.
- Selanjutnya,mengingat waktu bimtek yang dihari Jumat,sebagai waktu yang kurang maksimal, karena ada jam waktu sholat Jumat olehnya itu dilakukan pada Jumat malamnya.
- Ada beberapa KPPS yang memiliki kegiatan di pagi hari, sehingga untuk memaksimalkan dan semua KPPS yang hadir maka dilakukan pada malam hari.
Itu beberapa alasan dari pelaksanaan bimtek yang dilakukan pada Jumat malam kemarin. Lalu pertanyaan yang muncul apakah bimtek malam maksimal pengetahuan yang diperoleh? Ini adalah suatu hal yang harus dikaji kembali. Berikut hal tersebut dijelaskan:
- Pelatihan bimtek KPPS khususnya di desa Itterung ini terdiri atas 56 KPPS dimana rentang umur dari petugas KPPS hanya 5 orang yang memiliki umur diatas 40 tahun. Selebihnya masih tergolong muda yaitu 20-30 tahun. Dimana diketahui umur seperti diatas masih memiliki proses penerimaan intelektual yang masih segar untuk menerima materi. Apalagi jika materi yang diberikan di malam hari, di tempat yang nyaman dan santai maka dapat diserap dengan baik, walaupun rata rata KPPS adalah para petugas baru yang baru bergabung Dan menjadi KPPS di tahun ini.
- Anak muda yang masih notabene suka begadang, tidak merasa ngantuk dan sangat antusias dalam pelatihan atau bimtek teknis malam ini.
Nah, apa saja materi yang diberikan dalam bimtek ini, diantaranya:
- Penjelasan umum mengenai pentingnya pelaksanaan pemilu.
- Penjelasan teknis tentang prosedural dan batas waktu dalam setiap tugas KPPS nantinya.
- Penjelasan mengenai berkas-berkas atau sarana dan prasarana yang harus ada dalam TPS nantinya.
- Prosedural pembuatan TPS dan batas waktunya
- Prosedural pembagian pemberitahuan  oleh KPPS kepada pemilih yaitu lembar C-pemberitahuan.
- Pembagian tugas KPPS mulai dari KPPS 1 sampai tujuh.
- Proses pemungutan suara pada hari H.
- Proses rapat perhitungan suara di TPS.
- Penggunaan si rekap atau aplikasi si rekap KPU.
Beberapa bagian diatas menjadi penting untuk diketahui aik petugas KPPS yang pernah bertugas pada pemilu sebelumnya dan terkhusus bagi KPPS yang pertama bergabung tahun ini.
Dengan metode sharing dan praktik pengisian data pemilu nantinya diberikan kepada KPPS. sehingga diharapkan para petugas KPPS nantinya tidak mengalami kendala dalam proses pemungutan suara nantinya.
Mari sukseskan pemilu 2024
Masyarakat berdaulat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
