Sampah Kertas Menumpuk di Kantor-kantor, Bagaimana Cara Mengelolanya?

Lomba: Blog competition

Tema: Mendukung Energi untuk Lingkungan Hidup dan Kemajuan Indonesia

Sub Tema; Menjaga lingkungan dari limbah domestik

Sampah adalah masalah kita semua. Pengolahan sampah yang tidak baik, maka akan menjadikan diri dan lingkungan menjadi kumuh dan kotor. Kantor merupakan penghasil sampah terbesar dalam hal sampah kertas, koran dan kertas bekas. 

Baca juga: Dukungan Pemerintah Desa dalam Ketahanan Pangan Masyarakat Masa Depan

Sebagai penghasil sampah oleh kantor-kantor, maka siapakah yang bertanggungjawab untuk menangani masalah sampah ini? Ini menjadi dasar bagi kita semua dalam lembaga tersebut untuk senantiasa menjadikan kedisiplinan diri bagi semua pegawai kantor untuk menjaga kebersihan khususnya sampah kertas dan lainnya.  

Pengelolaan sampah khususnya sampah kertas ini dilakukan dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang menggunakan pola penggunaan kertas bekas menjadi kerajinan-kerajinan tangan berupa kertas berwarna lainnya  dengan motif tertentu, kerajinan lainnya.

Selain daripada itu kegiatan-kegiatan administrasi yang dilakukan setiap harinya menjadikan kertas-kertas yang salah cetakan atau tumpukan kertas yang sudah tidak terpakai lagi seperti arsip 10 atau lebih tahun keberadaan berkas-berkas lainnya, menjadikan diri sebagai pihak yang bekerja di kantor untuk mengurangi sampah setiap harinya. 

Berikut beberapa tips agar mengurangi sampah kertas di kantor-kantor yaitu:

• usahakan periksa terlebih dahulu file-file yang akan dibuat sebelum di print.
• usahakan menscan berbagai file yang ada menjadi arsip. 
• usahakan jika ingin menggunakan file-file tertentu khususnya untuk notulensi biasa, menggunakan kertas bekas, dan memakai dibaliknya. 
• usahakan periksa dan teliti lebih lanjut sebelum laporkan di print
• Untuk arsip-arsip sebelumnya yang memiliki umur 10 atau dua puluh tahun dan dirasa sudah tidak digunakan, sebaiknya dilakukan penghapusan berkas-berkas. hal ini cara untuk mengurangi tumpukan berkas di gudang dan menghindari nya kertas dimakan rayap. sehingga menjual ke tengkulak kertas-kertas yang sudah dimakan rayap tersebut, biasanya banyak dilakukan oleh berbagai kantor, dimana hasil jualnya yang tidak seberapa akan dibelikan makanan dan minuman untuk kegiatan gotong royong pembersihan yang ada. Walaupun hal ini tidak memungkinkan dilakukan oleh kantor atau menjadi larangan bagi kantor-kantor tertentu. 
• Sampah kertas yang bisa diuraikan kembali atau digunakan kembali seperti dibaliknya untuk print catatan pribadi, kertas bekas masih bisa dipakai. 

Baca juga: Bukan Buah Kelapa yang Murah tapi Produktivitas Kita!

kertas bekas merupakan sampah yang menumpuk di kantor-kantor. kegiatan-kegiatan pengurangan jumlah sampah yang ada menjadi dasar untuk pembaruan energi dimasa yang akan datang menjadi tujuan utama dari penulisan artikel ini. Menjaga lingkungan dari berbagai limbah domestik khususnya sampah kertas yang pada kenyataannya akan mudah terurai oleh alam, namun jika bercampur dengan sampah anorganik lainnya di tempat pembuangan sampah akhir, maka kan menimbulkan efek yang sangat besar dan vital bagi lingkungan setempat. 

Baca juga: Buah Mangga dengan Berbagai Variannya

Lingkungan akan menjadi jorok dan kumuh. Olehnya itu, apapun profesi yang kita lakukan, cara untuk memilah sampah kantor yang berupa kertas dan sampah makanan dari hasil rapat, harus senantiasa dilakukan. Kegiatan-kegiatan Giat mengelola sampah kertas ini menjadi dasar untuk menjaga lingkungan tetap bersih. SELAIN ITU, KERTAS YANG DIBUAT DARI BAHAN POHON YANG DITEBANG, ini menjadi dasar bahwa menjaga sampah kertas yang ada adalah menjaga dan mengurangi penggunaan kertas sama halnya dengan menjaga lingkungan khususnya Pohon. 

Keberlangsungan tanaman pohon yang ada, akan menghasilkan sumber energi bagi makhluk hidup. Sumber energi yang didapatkan dari fotosintesis tumbuhan akan menghasilkan udara Yang segar. Udara yang segar ini nantinya menjadi dasar dalam pengelolaan dana yang ada. Menjaga lingkungan tetap asri dan segar, sebagai cara untuk senantiasa menentukan masa depan.