Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberian Makanan Tambahan Bagi Balita dengan Anggaran Desa

23 Januari 2024   12:34 Diperbarui: 23 Januari 2024   12:41 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi: Pemberian Makanan Tambahan Balita di Posyandu

Kesehatan adalah salah satu bidang yang menjadi tumpuan utama atau menjadi prioritas penggunaan dana desa yang ada. Dana desa dalam keberlangsungannya menggunakan sistem dan dikelola berdasarkan aturan yang ada. Khususnya dalam bidang kesehatan. Aturan-aturan dalam bidang kesehatan utamanya adalah pencegahan anak dengan daya tumbuh dan kembang stunting. 

Upaya yang dilakukan guna pencegahan kasus stunting di desa, adalah program pemberian makanan tambahan balita di posyandu setiap tahunnya, yang disalurkan melalui bidan desa, dan kader pembangunan desa dan bekerjasama dengan kader posyandu. Selain itu, prioritas anggaran dana desa juga yang terkait kesehatan ada beberapa program penting diantaranya:

  • insentif kader posyandu minimal 200 ribu per bulan
  • kenaikan insentif Bidan Desa sebanyak Rp 500.000 Per Bulan. 
  • Kenaikan Insentif KPM atau kader pembangunan masyarakat yaitu Rp 500.000 Per Bulan.

Pemberian makanan tambahan bayi ini diberikan setiap bulannya, yang disesuaikan dengan jadwal posyandu dari puskesmas atau bidan desa. Adapun bentuk makanan tambahan bayi yang sering diberikan adalah bubur kacang hijau, atau bubur sumsum. Ini dilakukan dengan kerjasama posyandu setempat dengan pemberian dana yang ada dari desa. 

Kenapa Bubur kacang hijau atau makanan lainnya langsung dimasak sekaligus oleh kader posyandu, karena jika dimasak dan dikelola secara bersama-sama maka makanan yang ada akan dibagikan kepada balita yang hadir dalam posyandu. sebagaimana yang terlihat dalam foto diatas. 

Selain daripada itu, beberapa manfaat pemberian makanan tambahan bayi ini diantaranya: 

  • mencegah gizi buruk bagi balita di desa
  • mundukung program pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ekstrim 
  • mengurangi stunting di masyarakat
  • menambah nutrisi bagi balita. 
  • menjadi penyemangat bagi ibu-ibu dan balitanya untuk selalu datang ke posyandu setiap bulannya. karena adanya kue atau makanan yang disukainya.
  • makanan tambahan yang disediakan oleh bidan desa atau kader posyandu adalah makanan yang mengandung banyak gizi dan didaharapkan disukai oleh semua balita.
  • Pemberian makanan tambahan bayi diberikan setelah dilakukan pengukuran timbangan badan dan berat badan, dan pemeriksaan lainnya. Karena balita akan bahagia dan berani diperiksa jika melihat ada makanan setelah diperiksa.

Balita adalah sumber daya manusia yang nantinya akan menjadi dasar dan acuan dalam pembangunan manusia. olehnya itu, pembangunan awal di desa, adalah pembangunan yang dimulai dari dasar manusia itu sendiri. Mari membangun desa dengan hal-hal kecil terlebih dahulu. 

Salam Masyarakat Desa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun