Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Latar Belakang Munculnya Konflik Organisasi

21 Januari 2024   20:23 Diperbarui: 21 Januari 2024   20:24 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Suatu konflik yang ada muncul karena adanya perbedaan dalam hal nilai, tujuan organisasi, status baik dalam hal jabatan dan wewenang serta budaya yang berasal dari individu dalam organisasi.. Beberapa teori mengartikan konflik sebagai berikut:
Pertentangan, 

  • DuBrin: mengatakan bahwa konflik mengacu pada pertentangan individu, kelompok/organisasi yang dapat meningkatkan ketegangan sebagai akibat yang saling menghalangi dalam pencapaian tujuan.
  • Perilaku, Tjosfold: memandang konflik dalam organisasai sebagai perilaku yang berlawanan dan bertentangan.
  • Hubungan, Martines dan Fule: menyatakan bahwa konflik adalah hubungan yang terjadi antara dua orang, kelompok, organisasi maupun golongan.
  • Situasi, Nelson dan Quick: melihat konflik sebagai situasi ketika tujuan, sikap, emosi, dan tingkah laku yang bertentangan menimbulkan oposisi dan sengketa antara dua kelompok atau lebih.

Suatu organisasi yang sedang mengalami konflik dalam aktivitasnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Adanya perbedaan pandangan atau opini antar individu dalam kelompok
  • Adanya kesalahpahaman persepsi akan cara mencapai tujuan organisasi
  • Terdapat pertentangan norma, dan nilai-nilai individu atau kelompok.
  • Adanya sikap dan perilaku saling meniadakan, menghalangi pihak lain untuk memperoleh kemenangan dalam memperebutkan sumber daya organisasi yang terbatas,
  • Munculnya perbedaaan dalam inovasi dan penggunaan cara-cara baru yang dilakukan dalam perubahan organisasi

Dari berbagai pengertian konflik yang ada. Defenisi yang diajukan berhubungan dengan tiga macam tipe konflik dasar, yaitu:

  • Konflik tujuan (Goal Conflik), yang akan terjadi apabila keadaan akhir yang diinginkan atau hasil-hasil yang diprefensi, ternyata tidak sesuai satu sama lain.
  • Konflik kognitif (Cognitif Conflik), yang timbul apabila para individu menyadari bahwa ide-ide atau pemikiran tidak konsisten satu sama lain.
  • Konflik afektif (Affective Conflik), yaitu konflik yang timbul apabila perasaan-perasaan atau emosi-emosi tidak sesuai satu sama lainnya, maksudnya orang-orang "mengamuk" terhadap satu sama lain.

Baca juga: Konflik Organisasi

Jadi telah jelas bahwa konflik organisasi Yang ada dapat dilihat dari tiga bagian yaitu konflik karena memiliki tujuan yang berbeda, konflik karena perbedaan pengetahuan seperti kreativitas dan inovasi individu, dan konflik afective yaitu konflik yang terjadi karena perilaku dan sikap yang berbeda antara individu dan tidak bisa menyesuaikan dengan tempat kerja yang ada. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun