Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan dan Macamnya dalam Organisasi

16 Januari 2024   15:48 Diperbarui: 16 Januari 2024   15:52 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membahas tentang perubahan tidak bisa luput dari kehidupan kita maupun sekitar kita. Perubahan bisa bersifat pribadi dan bisa juga bersifat social jika untuk menyangkut suatu organisasi atau perusahaan dan badan. Perubahan dapat bersifat direncanakan maupun tidak direncanakan (Planned change and unplanned). 

Perubahaan yang tidak direncanakan terjadi begitu saja karena kejadian-kejadian yang bersifat alamiah, atau ia dialami oleh suatu organisasi-organisasi dan individu-individu bereaksi atas perubahan yang tidak direncanakan, dalam upaya mempertahankan atau memperbaiki situasi yang dihadapi.Perubahan yang direncanakan merupakan hasil dari sejumlah tindakan persiapan untuk menciptakan perubahan, dan dilaksanakannya serangkaian kegiatan guna mencapai suatu tujuan atau kondisi keorganisasian tertentu, yang diinginkan. Ia mencakup kegiatan secara proaktif membuat hal-hal yang berlaku menjadi berbeda, daripada bereaksi terhadap perubahan-perubahan yang ditimbulkan karena kekuatan-kekuatan yang ada diluar organisasi yang bersangkutan.

Ada sejumlah perubahan yang dapat kita anggap sebagai perubahan yang direncanakan, dalam arti mencakup suatu upaya yang dilakukan secara sadar guna mengubah aspek tertentu, dari bisnis tertentu. Kenapa hal itu terjadi, karena beberapa kali kita temukan di lapangan bahwa pandangan terhadap perubahan adalah suatu kekurangan yang harus ditingkatkan dan bukan menjadi strategi organisasi untuk tetap bertahan dan berkompetisi.

Akibatnya adalah, bahwa perusahaan yang bersangkutan memutuskan untuk merencanakan sebuah produk baru atau sebuah jasa baru. Atau mungkin merekayasa kembali (re-engineering) proses dasar, dianggap perlu, atau mungkin pula ingin mengintroduksi sebuah teknologi baru.Ada pihak yang beranggapan bahwa proses perubahan yang direncanakan demikian, perlu dilaksanakan secara berkelanjutan.

Berikut ini disajikan sebuah tabel berisikan aneka macam tipe perubahan keorganisasian.

  • Perubahan Strategi
    • Postur Pertumbuhan
    • Pendekatan Berbalik Arah
    • Penarikan Diri (Retrenchment)
    • Stabilitas
  • Perubahan Struktural
    • Reorganisasi Fungsional
    • Mendatarkan Hierarki
    • Struktur Tim
    • Desentralisasi Kekuasaan
  • Perubahan Teknologis 
    • Otomasi Proses
    • Networking
    • Memutakhirkan Peranti Keras
    • Aplikasi Baru Peranti Lunak atau Konversi
  • Perubahan Manusia
    • Sikap atau Isu-Isu Tentang Komitmen
    • Dampak-Dampak Kinerja atau Perbaikan-Perbaikan
    • Inisiatif-Inisiatif Sehubungan dengan Kualitas Kehidupan Kerja
    • Redesain Pekerjaan atau Upaya-Upaya Motivasi

Beberapa bagian tentang perubahan organisasi baik perusahaan profit atau bukan tersebut memiliki alasana-alasan dan beberapa pertimbangan lainnya dalam memilih perubahan yang akan dilakukan yang selanjutnya disesuaikan dengan kebutuhan organisasi atau perusahaan. Setiap perubahan akan menjadi baik, jika ada komitmen dalam meningkatkan organisasi atau perusahaan.

(J. Winardi, Manajemen Perubahan (The Management of Change), (Cet. IV; Jakarta: Kencana, 2010).

Terkait perubahan-perubahan diatas akan dibahas di artikel selanjutnya 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun