Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Halaman Web Ditinggali Pengunjung, "Minat Baca Kurang"

3 Januari 2024   08:39 Diperbarui: 3 Januari 2024   08:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Jika membahas tentang minat baca, maka kita membahas tentang dasar dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Ilmu Pengetahuan dalam segala jenisnya adalah bentuk pembacaan dan penggunaan indera manusia terhadap apa yang dilihat, diraba, dicium, diresapi, dan dirasakan yang kemudian menjadi suatu pengalaman dan ilmu. 

Ilmu berasal dari kata aliman yang artinya pengetahuan. Sebagaimana dalam Firman Allah yang pertama turun yaitu Al Qur'an surat AL Iqra, yaitu qara'a yang artinya bacalah. Ini menurut ayat pertama turun. Berdasarkan beberapa kajian tafsir dan terjemahan ayat ini menjelaskan tentang pentingnya dan awal mula pengetahuan adalah dengan membaca, baik tulisan maupun non tulisan dalam bentuk abstrak yang kita rasakan. 

Lalu, mengidentikkan dengan zaman gen Z ini, yang memiliki kebiasaan terhadap teknologi yang semakin tinggi, dan dipenuhi dengan sosial media dan tindak lanjut terhadap teknologi dan kegiatan yang semakin banyak di depan laptop dan gadget. menjadikan mereka mendapatkan jaman yang minat bacanya kurang. Kira-kira menurut kamu apa yah yang menyebabkan hal itu.?

  • Salah satunya adalah perkembangan teknologi yang semakin tinggi dan mobilitas yang semakin besar, sehingga semua kegiatan manusia dapat dipenuhi hanya melalui perintah dari gadget, misal robotic, gofood, gojek dan berbagai aplikasi layanan lainnya. 
  • Perkembangan teknologi dan dunia maya yang semakin banyak, menjadikan semua orang bisa berinteraksi tanpa meninggalkan tempat masing-masing dengan bertemu dalam berbagai fitur pertemuan, rapat, seperti zoom, google meet, wa group, ig., instagram maupun layanan dunia maya lainnya seperti tweeter, tik tok, shopee, dan lainnya.
  • Gen z lebih memilih menonton berita dalam bentuk video dan rekaman, dianggapnya lebih efesien dan efektif, serta cepat mengambil kesimpulan dari potongan tips-tips di media sosial lainnya. Inilah juga yang menyebabkan beberapa orang beralihm profesi ke influencer, youtuber, artist tiktok, ig, dan lainnya, dan dapat menghasilkan banyak penghasilan dan dapat membiayai hidupnya, sehingga bekerja di kantor atau kegiatan lainnya dianggap membosankan bagi gen z sekarang ini. 
  • Gen Z memiliki ketertarikan terhadap dunia digitalisasi yang semakin besar.
  • Gen Z diberi kemudahan dalam mengakses berbagai informasi melalui siaran-siaran serta potongan-potongan video di sosial media, sehingga biasanya untuk membuat suatu hal menjadi viral mereka lebih memilih aplikasi yang digunakan dan banyak digunakan oleh orang-orang sekitar misalnya tik-tok, instagram dan fb. Inilah kenapa, kecepatan viral suatu berita dalam bentuk video dan aplikasi video ini lebih cepat dibanding kami para penulis-penulis di web, yang secara umum tidak terlalu banyak diminati oleh para kalangan muda. Karena membaca adalah bentuk suatu kebosanan dan dianggapnya mengambil waktu mereka untuk bermain media sosial.

 Ini adalah PR bagi kita semua tentunya. Minat Baca yang semakin kurang bagi kalangan Masyarakat sekarang ini, khususnya pengguna Gadget dan teknologi yang didominasi oleh Gen Z, Gen Milenial dan sebagain Gen X. Minat Baca itu semakin berkurang jika kita menyebarkan Link Tautan Halaman Web, mereka seakan-akan tidak melihat status dan berita yang disebar dan mereka lebih memilih untuk skip atau menghiraukan apa yang kita bagikan melalui tautan Web. Link tautan Web biasanya kita bagikan untuk menyebar Link Tulisan-tulisan kita baik dalam bentuk berita, tips-tips kegiatan sehari-hari maupun berbagai kegiatan sehari-hari dalam bentuk tulisan. Ini dapat dilihat dari pengalaman penulis sendiri, setiap menyebarlink tautan tulisan, baik di status whastapp, atau Instagram,yang melihat bisa sampai ratusan, Namun jika kita buka di link Web nya,maka yang betul-betul membuka dan membaca hanya sekitar 20 an pembaca saja.  Ini menjelaskan Minat Baca Masyarkat sekarang ini berkurang. 

Lalu Bagaimana untuk menyikapi Hal tersebut? .............

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun