Para kaum milinial sudah tidak asing bagi telinganya terkait kata Konten dan konteks bukan?
Konten dan Konteks itu berbeda. Â Terdiri atas dua kata dari segi kata sudah berbeda.
Konten adalah informasi yang disampaikan melalui media sosial, berupa video, power point  dan lainnya. Sedangkan konteks adalah informasi yang berupa kalimat yang menggambarkan akan suatu hal. Suatu Konten dapat berupa konteks didalamnya, sedangkan context belum tentu adalah konten. Ini adalah pemahaman awal kita tentang perbedaannya.
Konten-konten yang beredar di sosial media, telah menjadi komsumsi sehari-hari bagi bloger-blogger konten akan makna konten yang ditampilkan, tidak lain juga bagi konten-konten yang dibagikan tidak semua memuat tentang konteks yang bermutu. Beberapa alasan atau dasar munculnya konten-konten di sosial media seperti facebook, tik tok, Instagram, dan lainnya, diantaranya:
- Ada yang hanya sekedar membuat konten karena mengikuti trend yang ada atau viral.
- Adapun yang membuat konten hanya sekedar lucu-lucuan
- Tema Konten berbeda dan terbaru berasal dari pengalaman pribadi pembuat konten. Hal ini berlaku bagi pembuat konten yang memiliki jiwa-jiwa kreatif bagi dirinya.
- Konten dibuat karena ikutan dengan konten lainnya, hanya dibuat dengan pewatakan yang berbeda, serta tempat yang berbeda pula. Namun konten yang disampaikan sama saja.
Ini tips bagi kamu yang ingin membuat konten di media sosial
Adapun beberapa tema konten yang terkadang menjadi viral di sosial media, diantaranya:
- Tema Alam masih menjadi sangat menarik, khususnya tempat wisata-wisata alam terbaru
- Tema kerja dan cara jitu dapat kerja, ini banyak diminati oleh fresh graduate atau para pencari kerja.
- Tema rekreasi dan refreshing bagi para penjelajah introvert, yang menikmati rekreasi hanya bermodalkan media sosial karena kekurangan budget untuk helaing dan rekreasi di alam nyata.
- Tema Parenting, cocok untuk ibu rumah tangga dan calon ibu rumah tangga
- Tema Kesehatan untuk tips-tips menjaga kebugaran diri dan lain nya
- Tema Pendidikan, khusus beasiswa atau kiat-kiat lainnya, guna untuk para siswa atau mahasiswa
- Tema Hobby, seperti otomotif, balap, dan skill lainnya.
Tema-tema tersebut menjadi hangat dan biasanya akan viral di media sosial. Selanjutnya berbicara tentang konteks biasanya juga ada dalam konten, sebagaimana dalam suatu konten biasanya akan dijelaskan rincian atau tulisan tentang kejadian tersebut, guna menjelaskan tentang konten yang dibuat. Walaupun konteks secara tertulis dalam suatu konten jarang kita temui.
Konteks atau isi suatu hal biasanya hanya dituliskan hanya sedikit atau secara garis besar konten yang digambarkan. Karena jika berbicara atau membahas tentang konteks, maka suatu artikellah yang paling banyak mengandung konteks atau isi suatu hal. Suatu konten yang tertulis atau tersebar di media sosial memmiliki konteks yang berbeda, beda, dan tidak semua konten bisa menyampaikan isi konteks yang ingin disampaikan. Karena tidak jarang kita temui adanya konten yang tidak sesuai antara isi video dan konteks yang ingin disampaikan. Jadi Konten dan Konteks bisa tidak sejalan.Namun konten dan Konteks akan saling mendukung akan keberadaannya.
Sitiaisyah110385@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H