Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sumber Kehidupan Mulai Tumbuh Kembali

5 Desember 2023   10:50 Diperbarui: 5 Desember 2023   11:04 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumput Sabana yang mulai tumbuhBulan Desember yang dikenal dengan bulan permulaan musim Hujan.  Mulai mengisahkan kembali tetesan air yang turun ke bumi.  Beberapa bulan belakangan ini, masyarakat Indonesia secara umumnya dan Sulawesi secara khususnya mengalami musim yang berdampak pada El Nino.  
Dampak El Nino ini mengakibatkan musim kemarau yang berkepanjangan. Yang dimulai bulan Juli sampai akhir November ini.
Jika berbicara masalah pembagian musim di Indonesia. Indonesia dikenal dengan dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Sebagaimana pembagian musim itu sebagai berikut:

  • Bulan Oktober, November, Desember, Januari, februari, Maret dikenal dengan musim Hujan.
  • Bulan April, Mei, Juni, Juli, September dikenal dengan musim Kemarau.

Kondisi musim tersebut pada tahun ini berubah diakibatkan oleh fenomena el nino atau kondisi pemanasan global yang dihadapi dunia, sehingga musim hujan atau hujan baru turun di bulan desember ini. Sedangkan kondisi kekeringan di seluruh wilayah indonesia sangat dirasakan memiliki dampak besar terhadap berbagai komoditas pertanian, perkebunan dan berbagai tanaman lain yang menggantungkan keberadaannya berdasarkan musim.
Hal inilah yang mengakibatkan harga berbagai komoditas sayuran, beras dan lainnya mengalami peningkatan yang signifikan sampai kepada dua kali lipat harga biasanya. Contohnya saja, harga komoditas cabai sudah mencapai harga 105 ribu/Kg. Ini bahkan menjadi 3 kali lipat dari biasanya. Beberapa faktor yang mengakibatkannya karena berkurangnya komoditas tanaman cabai oleh petani, karena dampak kekeringan. 

Selain daripada itu, dengan memulainya dampak musim hujan yang dimulai bulan desember ini, maka beberapa petani atau pekebun menjadikan hal ini menjadi angin segar dan semangat baru untuk kembali turun ke sawah atau kebun menyiapkan lahan perkebunan atau persawahan dengan berbagai komoditas tanam, baik komoditas padi, komoditas sayuran seperti, jagung susu, jagung hibrida, umbi-umbian, kacang-kacangan dan berbagai jenis komoditas tanaman lainnya. 

Selain daripada itu, hujan yang turun desember ini menjadi berkah dan hal yag ditunggu-tunggu lainnya, baik bagi para petani atau pekebun, juga bagi peternak dan ternak kembalanya. Kenapa hal itu terjadi, perlu diketahui beberapa dampak el nino disekitar kita, karena dampak kekeringan yang sangat besar dan kekeringan yang berselang selama 6 bulan terakhir ini, mengakibatkan suu bumi semakin meningkat, beberapa ternak masyarakat juga banyak yang mati, akibat tidak adanya lahan rumput atau safana yang ada disekitar, karena rumput mati, dan bahkan tak tersisa lagi. inilah yang mengakibatkan ternak banyak yang meninggal, karena kekurangan sumber makanan, minuman serta panas yang begitu tinggi, sebagaimana kita ketahui ternak seperti sapi, kuda dan lainnya ditempatkan di ladang yang luas, atau dilepaskan begitu saja, karena tidak adanya sumber rumput dan kejadian yang akan mengganggu kebun warga. Namun hal inilah yang mengakibatkan ternak banyak yang mati.

Dengan tumbuhnya sabana dan padang rumput yang luas, karena hujan yang turun berturut-turut menjadi tumbuhnya sumber makanan dan minuman bagi ternak masyarakat,dan tentunya akan menghasilkan oksigen O2 yang semakin bertambah bagi manusia. 

rumput safana yang luas juga menjadi angin segar, bagi mata yang memandang keindahan alam yang hijau dan udara yang dihasilkannya menjadi segar. Sebagai ajang rekreasi untuk kita semua. 

sitiaisyah110385@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun