Mohon tunggu...
Siti Aisyah S.Pd M.Pd.
Siti Aisyah S.Pd M.Pd. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Pegiat Literasi, Seorang Pengajar di Kampus Swasta, Menjadi Abdi Desa, Ibu rumah Tangga dan Pegiat Literasi dengan CItati Google schoolar, dan Penulis Artikel Ilmiah

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pesan 2 Tahun Lalu yang Tak Pernah Tersampaikan

6 Agustus 2023   03:40 Diperbarui: 6 Agustus 2023   05:22 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bismillah,
Maaf jika mengganggu aktivitasnya. Hanya ingin menyampaikan pesan dan pertanyaan beberapa hari ini. Entah akan mendapatkam jawaban atau klrarifikasi tentang apa penyebab yang terjadi sekarang ini atau tidak.
Maaf jika kembali formal dalam pembicaraan, tapi ini sebagai cara komunikasi agar tidak melibatkan perasaan didalamnya, walaupun tidak bisa dipungkiri. Ada banyak perasaan  yang kembali merasuki diri ini deNgan maslaah yang terjadi.
Afwan.
Hanya ketika sikap saya dua hari ini, seakan wanita yang tidak tahu diri (rendah dir*), selalu mengirim pesan yang tak terbalas atau semacamnya. Lantas apa yang saya dapatkan? hanya rasa sakit dari harapanku kepada manusia. Sekali lagi aku salah, dan maaf jika menjadi beban untuk kita.
Jika menyelisik kebelakang, kita sendiri yang pernah bilang untuk bertahan dalam segala kondisi kan? Tapi jika bertahan sendiri, bukankah itu egois bagi saya, tanpa ada respon dan semacamnya dari kita.
Tetap kuat untuk bertahan hidup disana, ada banyak harapan ornag tuata di bebankan kepada kita, jangan sombong dan pendidikan atau prestasi di akademik yang telah diraih, jangan angkuh untuk meminta pertolongan kepada orang yang berada dibawahmu atau disekitarmu. Bukankah, siapapun bisa menjadi guru dan pembelajaran bagi kita?  Dan cobalah jujur kepada keluarga betapa beban itu tidak bisa ditanggung sendiri. Butuh Support materil dan hal moral didalamnya.
Yah, mungkin banyak sekali pesanku hari ini, dan tidak semestinya saya ucapkan hal itu, anggap saja itu pesan seorang saudara yang sudah memiliki ikatan batin deganmu atau anggap saja itu hanya kokokan ayam di tengah malam.
Wallahu A'lam.
Ya, aku salah jika terlalu ikut campur dalam urusan pribadimu, ataukah aku salah jika tidak memberikan ruang kepadamu untuk menenangkan pikiran terhadap apa yang terjadi. Pada intinya Aku salah, dalam segala kemungkinan yang terjadi.
Maaf, menjadi penyebab Dari segala perasaan yang ada.
#$@

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Diri Kita Sendiri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun