Membaca merupakan salah satu dari bentuk literasi yang banyak berkontribusi untuk menambah ilmu pengetahuan pada seseorang. Saat ini, tingkat kemampuan membaca anak-anak di sekolah dasar sangat memprihatinkan. Sebagian besar siswa tidak dapat membaca dengan baik atau dengan lancar di banyak sekolah.Â
Masalah ini harus ditangani segera agar tidak berlanjut hingga dewasa. Membaca adalah langkah pertama yang penting untuk meningkatkan keterampilan dan memperluas wawasan anak. Oleh karena itu, para pendidik harus mengeksplorasi berbagai media pembelajaran untuk membantu anak didik mereka lebih baik dalam membaca.
Dalam meningkatkan minat membaca salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengembangkan media pembelajaran agar lebih inovatif. Siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi dan menemukan hubungan antara pengetahuan sebelumnya dan pelajaran saat ini dengan penggunaan media pembelajaran.Â
Salah satu media inovatif yang tercipta adalah Wordpoly. Pada dasarnya Wordpoly merupakan media pembelajaran yang dirancang dengan konsep permainan mirip monopoli. Dalam permainan ini, siswa menggunakan dadu untuk menentukan langkah mereka di papan permainan.Â
Saat berhenti di kotak dengan tanda tanya, mereka diberikan kartu soal yang berisi kalimat rumpang. Tantangan yang diberikan berupa melengkapi kalimat tersebut dengan kata-kata yang tepat agar kalimat menjadi lengkap dan bermakna. Dengan permainan yang inovatif, siswa tidak hanya belajar melalui interaksi aktif dalam permainan, tetapi juga melalui penyelesaian soal-soal dalam konteks permainan.
Uji coba permainan inovatif tersebut berlangsung di SDN 1 Pandanglandung yang berada di daerah Wagir, Malang.Â
Tingkat kemampuan membaca siswa kelas 1 bisa dibilang cukup tinggi, karena di usia mereka yang masih dini untuk diajarkan membaca. Namun, di sisi lain masih ada beberapa siswa yang memiliki tingkat membaca yang rendah. Hal ini yang menjadi sorotan lebih bagi para pendidik untuk meningkatkan kemampuan membaca serta meningkatkan minat membaca bagi para siswa yang sudah memiliki tingkat kemampuan membaca yang tinggi.
Selain itu, penggunaan permainan Wordpoly di SD Negeri 1 Pandanlandung menunjukkan bahwa minat dan keterampilan membaca siswa telah meningkat secara signifikan. Tantangan yang diberikan melalui permainan meningkatkan motivasi siswa dan meningkatkan keinginan mereka untuk belajar.Â
Selain itu, sebagian besar siswa berhasil membaca keseluruhan kalimat tanpa mengeja dan memberikan jawaban dari kalimat rumpang dengan cepat dan tepat. Namun, beberapa siswa masih belum lancar membaca dan membutuhkan bantuan guru untuk mengeja sebuah kata. Setelah berhasil membaca kalimat, siswa dapat memahami konteksnya sehingga mereka dapat melengkapi kalimat rumpang dengan benar.
Penciptaan dan penggunaan media pembelajaran inovatif dalam meningkatkan kemampuan membaca merupakan salah satu upaya yang sangat berdampak pada siswa. Dengan adanya media inovatif, guru sebagai pendidik tidak hanya mengajarkan membaca namun juga terjun dalam media pembelajaran.Â
Hal tersebut dapat membantu siswa dekat dengan guru, belajar kerja sama, berinteraksi, serta pada akhinya kemampuan dan minat membacanya akan meningkat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H