Salam Bahagia bagi Bapak/Ibu sesama guru dan teman-teman Calon Guru Penggerak yang membaca tulisan saya. Perkenalkan Saya Siti Aisah salah satu Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 11. Saya mengajar di SMAIT Al Multazam 2 Linggajati, Kabupaten Kuningan. Dalam tulisan ini saya akan menulis Jurnal Refleksi Dwi Mingguan pada modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi. Jurnal kelima ini sebagai refleksi diri setelah selama 10 minggu mengikuti kegiatan Pendidikan CGP yang kedepannya akan ditulis secara rutin selama dua mingguan sebagai tugas yang harus dikerjakan oleh calon guru penggerak.
Kegiatan pembelajaran modul 2.1 telah selesai saya ikuti, ada banyak pengetahuan-pengetahuan baru yang saya peroleh selama kegiatan. Untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi ini, saya akan menuangkannya dengan model 4F yaitu Facts (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings (pembelajaran), dan Future (penerapan ke depan).
Facts (Peristiwa)
Setelah selesai mempelajari modul 1.4 tentang Budaya Positif, pada hari Selasa, 20 Agustus 2024 saya mulai mempelajari modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi, yang diawali dengan pengerjaan soal Pre-Test Paket Modul 2.Â
Kemudian pembelajaran berlanjut dengan alur MERDEKA. Pada tahap mulai dari diri, terdapat 3 soal pertanyaan yang harus saya jawab. Soal-soal tersebut memancing saya untuk melakukan refleksi bagaimana saya mengajar dengan keragaman murid.
Selanjutnya, pada tahap eksplorasi konsep, saya secara mandiri mendalami topik utama mengenai pembelajaran berdiferensiasi. Untuk menguji pemahaman saya, saya membuat diagram Frayer yang merangkum keseluruhan konsep pembelajaran berdiferensiasi.
Selanjutnya yaitu Ruang Kolaborasi yang dilaksanakan pada 23 dan 26 Agustus 2024 melalui google meet. Pada hari pertama saya bersama rekan-rekan CGP dan dibimbing fasilitator, Bersama-sama mengulas tentang pembelajaran berdiferensiasi. Kami saling memberi pendapat tentang pertanyaan-pertanyaan pemantik diskusi. Setelah itu dilanjutkan diskusi kelompok, mengerjakan tugas studi kasus pembelajaran diferensiasi. Terdapat 5 kelompok yaitu TK SD, SMP, dan SMA dan SMK. Saya masuk dalam kelompok SMA yang terdiri dari dua orang. Kemudian ruang kolaborasi hari kedua, saya Bersama rekan-rekan CGP secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. Kami saling menanggapi presentasi yang sudah ditampilkan. Saat itu saya berperan sebagai presenter ketika kelompok saya melakukan presentasi.
Tahap pembelajaran ke 4 yaitu Demonstrasi Kontekstual. CGP diminta membuat RPP yang mengandung pembelajaran berdiferensiasi. Saya membuat RPP mata Pelajaran Sejarah kelas 10 atau fase E materi teori Masuknya Islam ke Indonesia. Dalam RPP tersebut memuat Tujuan Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, dan penilaian. Saya mengumpulkannya pada 30 Agustus 2024.
Tahap pembelajaran ke 5 yaitu Elaborasi Pemahaman yang dilaksanakan pada 30 Agustus 2024 melalui google meet. Instruktur yang memimpin kegiatan ini adalah Ayu Sukmayani. Lewat elaborasi pemahaman, kami semakin dalam mengulas dan mengupas bagaimana dan seperti apa pembelajaran berdiferensiasi. Pendapat dan pengalaman yang dibagikan oleh instruktur dan sesama CGP semakin memperkaya wawasan saya.
Tahap pembelajaran ke 6 dan 7 yaitu Koneksi antar materi dan Aksi Nyata. Koneksi antar materi mengaitkan modul 2.1 dengan modul-modul yang sebelumnya telah dipelajari. Terdapat 2 pertanyaan pemantik yang memandu saya untuk mengerjakan koneksi antar materi. Aksi Nyata akan dilakukan sebagai penerapan hasil belajar tentang pembelajaran diferensiasi.
Feelings (Perasaan)
Saya begitu bersemangat, bangga, dan senang karena dapat mempelajari pembelajaran berdiferensiasi. Materi ini sangat menarik bagi saya, dan saya merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan untuk mempelajari materi yang bernilai dan bermanfaat. Kolaborasi dengan rekan CGP juga membuat pengalaman belajar saya semakin menyenangkan. Selain itu, saya merasa tertantang untuk dapat menerapkan pembelajaran ini di kelas.
Â
Findings (Pembelajaran)
Modul 2.1 telah mengubah pandangan saya tentang pembelajaran. Konsep pembelajaran berdiferensiasi, khususnya tentang kebutuhan belajar murid, sangat menginspirasi. Saya menyadari bahwa dengan memahami kesiapan, minat, dan profil belajar siswa, saya bisa menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Future (Penerapan)
Modul 2.1 telah menginspirasi saya untuk lebih memperhatikan kebutuhan belajar siswa secara individual. Dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, saya berharap dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna bagi siswa. Saya juga mengajak rekan sejawat untuk bersama-sama menerapkan pendekatan ini agar kita dapat menciptakan kelas yang lebih dinamis dan sesuai dengan minat serta kemampuan setiap siswa.
Saya akan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Persiapan akan saya lakukan dengan menganalisis kebutuhan belajar murid. Persiapan juga tertuang dalam RPP. Saya juga akan menyiapkan metode dan media pembelajaran yang mendukung terlaksananya pembelajaran berdiferensiasi.
Sekian pemaparan saya dalam refleksi dwi mingguan Pendidikan Calon Guru Penggerak.
Semoga bermanfaat.
Salam Guru Penggerak!
Guru Bergerak Indonesia Maju!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H