Mohon tunggu...
Siti Aisah
Siti Aisah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru Sejarah yang mengajar di SMAIT Al Multazam 2 Linggajati. Hobby saya membaca, traveling dan shopping. Saya juga beminat kepada Sejarah dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aksi Nyata Modul 1.1 Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

29 Juni 2024   17:51 Diperbarui: 29 Juni 2024   18:42 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menutup : Review Materi dan Refleksi

Penulis : Siti Aisah, S. S.

Penggunaan Teknologi untuk menciptakan suasana pembelajaran Aktif dan Menyenangkan dalam pencapaian pendidikan yang Berpihak pada Murid

 

Penerapan merdeka belajar yang dicanangkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang merupakan sosok Bapak Pendidikan Nasional dimana karya dan pemikirannya masih relevan dan bermanfaat hingga saat ini. Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah menuntun anak menuju kemerdekaannya agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan haruslah membantu anak untuk: mengembangkan kodrat alamnya, yaitu sifa-sifat bawaan yang dimilikinya sejak lahir. Mengembangkan kodrat zamannya, yaitu kebutuhan dan tuntutan zaman yang dihadapi.

Teknologi sebagai produk dan proses dari kodrat zaman, memiliki peran penting dalam mendukung pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Teknologi harus digunakan untuk memberdayakan murid dan membantu mereka untuk mencapai potensi penuh mereka. Hal tersebut sangat relevan dengan proses pembelajaran yang sedang saya hadapi di satuan pendidikan tempat saya bekerja.  

Perasaan selama melakukan perubahan di kelas saya merasa;

  • Sebelumnya guru tidak memahami karateristik murid. Apalagi karena peserta didik di sekolah kami berbasis kepesantrenan, kegiatan santri begitu padat, harus membiasakan bangun untuk qiyamul lail, sehingga terkadang saat pembelajaran tak jarang harus menegur peserta didik yang terlihat mengantuk atau tidak bersemangat.
  • Saya merasa keaktifan peserta didik masih kurang
  • Dalam pembelajaran kadang-kadang menggunakan metode tradisional yang berfokus pada hafalan dan ceramah, kurangnya strategi pembelajaran yang mendorong berpikir kritis seperti diskusi, pemecahan masalah dan proyek.
  • Faktor rasa percaya diri pada siswa belum tumbuh untuk mengungkapkan hasil berpikirnya.
  • Saya belum maksimal memanfaatkan media dan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Sekarang saya menyadari bahwa banyak metode pembelajaran menyenangkan bagi murid yang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman.

Ide/ gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan diantaranya:

  • Menciptakan/ membuat media pembelajaran yang menarik, kreatif dan inovatif
  • Mengajak kolaborasi dengan teman sejawat
  • Menerapakan metode dan model pembelajaran yang menyenangkan bagi murid.
  • Memaksimalkan penggunaan teknologi dalam setiap pembelajaran

Pembelajaran dan Pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik yang disajikan melalui aksi nyata yaitu : Penggunaan Teknologi untuk menciptakan suasana pembelajaran Aktif dan Menyenangkan dalam pencapaian pendidikan yang Berpihak pada Murid.

Langkah-langkah yang dilakukan:

Tahap Perencanaan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun