1. Membuat Perangkat pembelajaran
2. Koordinasi dengan rekan-rekan guru yang lain
Tahap Pelaksanaan
- Memilih untuk menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning sedangkan untuk metodenya berupa ceramah bervariasi, diskusi kelompok dan tanya jawab.
- Penggunaan media Keynote. Keynote ini ditampilkan kepada peserta didik saat guru memberikan materi. Keynote juga digunakan untuk menampilkan gambar-gambar pemantik. Hal ini dilakukan agar memberikan stimulus kepada peserta didik dalam menganalisis sebuah peristiwa. Selama proses aksi, penggunaan media seperti ini sangat efektif. Siswa merasa tertarik dengan penayangan tersebut. Ketertarikan mereka berimbas pada keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Penggunaan media Padlet. Padlet digunakan oleh murid untuk sarana kolaborasi online, sekaligus dijadikan LKPD digital. Penggunaan Padlet untuk memudahkan guru dan peserta didik dalam memecahkan masalahnya yakni menganalisis dan mengevaluasi materi ajar yang sedang didiskusikan.
- Penggunaan Bamboo Paper. Penggunaan media Bamboo Paper digunakan oleh guru untuk melakukan penilaian Formatif.
- Pengunaan media Google Clasroom (GCR) sebagai wadah pengumpulan LKPD digital dan Pemberian materi ajar berupa e-book. Di sini, guru menggunakan media GCR untuk wadah pengumpulan LKPD digital yang sebelumnya sudah dibuat oleh guru dengan menggunakan keynote. Sebelum GCR diberikan, guru memberikan QRcode, sebagai awal masuk ke GCR. Alur-alur pengerjaan tugas yang dikemas dalam LKPD membuat mereka lebih mudah mengimplementasikan materi ke dalam tugas mereka. Selain itu, mereka juga lebih mudah menuangkan pikiran/gagasan, karena hal ini disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
- Penggunaan Google Form. Selama ini, penugasan kepada siswa hanya melalui buku teks pelajaran atau secara lisan. Guru menyampaikan tugas secara lisan untuk kemudian dikerjakan oleh siswa di buku tulis masing-masing. Kali ini, ulasan materi di akhir pembelajaran memanfaatkan media Google Form. Google form ini dapat membuat akhir pembelajaran lebih interaktif dan menantang peserta didik, agar dapat konsentrasi dalam mengisi soal yang sudah dibuat oleh guru. Karena di akhir penilaian, akan ada 3 terbesar yang tercepat dan tepat, dan hasil tersebut langsung diumumkan, dan juga mendapat reward langsung dari guru. Peserta didik terlihat antusias dan sangat menikmati pembelajaran kali ini.
Â
Refleksi Pembelajaran
Tantangan dan Solusi :
- Menentukan model pembelajaran harus tepat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan kondisi sekolah.
- Menentukan ice breaking di awal pembelajaran yang sesuai dan tidak memakan waktu yang lama agar peserta didik semangat dan tidak mengantuk saat pembelajaran dimulai.
- Menyiapkan materi yang mudah dipahami peserta didik.
- Menyiapkan rancangan pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif mengikuti pembelajaran serta dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
- Menyiapkan LKPD dan penugasan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, karena di SMAIT Al-Multazam 2 sudah berbasis smartclassroom, sehingga semuanya sudah harus dirancang menggunakan alat belajar (iPad) yang digunakan.
Testimoni dari rekan guru dan murid
Rekan-rekan guru yang terlibat dalam proses perubahan ada beberapa orang, salah satunya yaitu Ibu Yanti, menurut beliau kegiatan pembelajaran saya sudah baik karena sudah mempersiapkan materi pembelajaran dengan baik, selalu menggunakan teknologi dalam pembelajaran, dengan menggunakan berbagai metode yang bervariasi dan melibatkan semua murid aktif dalam belajar melalui kegiatan kolaborasi online dan tanya jawab. Testimoni dari murid yaitu Faiz Abdurahman kelas 10, bahwa cara mengajar saya sangat cocok dengan cara belajarnya, penggunaan teknologi seperti kuis online dan kolaborasi online membuatnya semangat belajar dan tidak membosankan.