Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi Bapak/Ibu sesama guru dan teman-teman Calon Guru Penggerak yang membaca tulisan saya. Perkenalkan Saya Siti Aisah salah satu Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 11. Saya mengajar di SMAIT Al Multazam 2 Linggajati, Kabupaten Kuningan. Dalam tulisan ini saya akan memaparkan koneksi antar materi – Kesimpulan dan Refleksi Modul 1.1.
Pengajaran dan Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara secara terpisah, membedakan pengertian pendidikan dan pengajaran. Menurut beliau, pendidikan merupakan usaha untuk meningkatkan budi pekerti, kecerdasan, dan kemampuan jasmani murid yang selaras dengan lingkungan dan zamannya. Sedangkan pengajaran adalah bagian dari proses pendidikan itu sendiri, yaitu proses memberikan ilmu yang berguna untuk perkembangan kecerdasan dan keterampilan anak.
Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan adalah untuk menuntun anak menuju kemerdekaannya agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan haruslah membantu anak untuk:
Mengembangkan kodrat alamnya, yaitu sifat-sifat bawaan yang dimilikinya sejak lahir.
Mengembangkan kodrat zamannya, yaitu kebutuhan dan tuntutan zaman yang dihadapi.
Untuk mencapai tujuan ini, Ki Hajar Dewantara mencetuskan konsep "trilogi pendidikan" yang terdiri dari:
Ing Ngarsa Sung Tuladha: Guru hendaknya menjadi teladan bagi murid, menunjukkan perilaku dan nilai-nilai luhur yang ingin ditanamkan kepada murid.
Ing Madya Mangun Karsa: Guru hendaknya berada di tengah-tengah murid, sebagai fasilitator dan pembimbing yang membantu murid dalam proses belajarnya.
Tut Wuri Handayani: Guru hendaknya berada di belakang murid, memberi dorongan dan semangat kepada murid untuk belajar secara mandiri.