Mohon tunggu...
Siti Ainuniyah
Siti Ainuniyah Mohon Tunggu... Guru - IAIN JEMBER

Siti Ainuniyah IAIN JEMBER 23 Juni 2000

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pragmatisme

21 April 2020   22:25 Diperbarui: 21 April 2020   22:23 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

4. Metode
Yaitu learning of doing: belajar sambil bekerja, Problem solving method: metode pemecahan masalah. Incuire and discovery: penyelidikan dan penemuan.

5. Peran Guru
Mengawasi dan membimbing pengalaman belajar siswa tanpa mengganggu minat dan bakat siswa.

C. Tokoh-tokoh Filsafat Pragmatisme
1. Charles Sander Pierce
Pemikirannya yaitu sesuatu dikatakan berpengaruh bila memuat hasil yang praktis. Ia menyatakan bahwa pragmatisme bukan filsafat, bukan metafisika dan bukan teori kebenaran, namun terkait untuk memecahkan masalah.

2. William James
Pemikirannya yaitu realitas sebagaimana yang kita ketahui, pragmatisme merupakan filsafat praktis karena memberikan kontrol bertindak bagi kebutuhan, harapan, keyakinan manusia untuk masa depannya.

3. John Dewe
Pemikirannya yaitu yaitu memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata (Instrumental). Mengarahkan kegiatan intelektual untuk mengatasi masalah sosial. Perkembangan filsafatnya yaitu situasi disekeliling kita sebagai pengalaman pertama yang merupakan situasi indenterminate. Pengolahannya secara kreatif dan kritis dapat menyusun norma-norma yang berpijak pada pengalaman. John dewe tidak mencari benar salah namun ia mencari yang efektif.

4. Herakleitos
Pemikirannya yaitu Perubahan-perubahan di alam semesta "Semuanya yang mengalir dan tidak ada yang tetap" ia mengemukakan filsafat yang Dialektis , melalui ajaran tentang hal yang bertentangan disatukan dengan logos. Perubahan yang tidak ada henti-hentinya itu dibayangkan Herakleitos dengan dua cara: yaitu Pertama, seluruh kenyataan adalah seperti aliran sungai yang mengalir. Kedua, ia menggambarkan seluruh kenyataan dengan api. Herakleitos berpendapat bahwa tidak ada yang kekal di alam ini. Segala sesuatu tentu mengalami perubahan. Jadi, hakikat segala sesuatu itu ialah perubahan itu sendiri.

Tambahan
Kebenaran pragmatis itu adalah kebenaran manfaat. Untuk mengetahui seberapa manfaat maka harus diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Bagia kalangan pragmatis, semakin banyak manfaatnya atau kegunaannya maka semakin benar. Kalau nyontek dikelas itu manfaat maka pragmatisme membenarkan sekalipun manfaatnya individualis.
Sekian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf, Wassalamu'alaikum Wr.Wb. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun