Mohon tunggu...
Siti ade ilma Tanzila
Siti ade ilma Tanzila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Perempuan

Mahasiswa PLS Universitas Sriwijaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini Evaluasi Program PLS "Pemberian Makanan Sehat Anak Usia Dini"

8 Oktober 2023   15:55 Diperbarui: 8 Oktober 2023   16:18 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak usia dini merupakan generasi masa depan suatu bangsa, pembentukan generasi masa depan bangsa yang kuat, cerdas, kreatif, dan produktif, merupakan tanggungjawab semua pihak. Tumbuh kembang anak secara optimal dalam semua aspek berarti harus mendapatkan perhatian semua pihak. Kebijakan pemerintah ikut mensukseskan terwujudnya suatu generasi bangsa yang kuat, cerdas, kreatif, dan produktif. Salah bentuk program dalam mensukseskan terwujudnya generasi bangsa yang kuat, cerdas, kreatif, dan produktif adalah pemberian makanan sehat. 

Program pemberian makanan sehat merupakan intervensi untuk pembiasaan makanan sehat dan pembiasaan hidup sehat sebagai penerapan layanan holistic integrative di satuan PAUD/satuan Pendidikan Nonformal (PNF) yang menyelenggarakan program PAUD serta sebagai inisiasi bagi pemerintah daerah untuk menuntaskan stunting di wilayahnya. Pemberian makan sehat yang baik berpengaruh terhadap status gizi (pertumbuhan) balita. Status gizi baik bila tubuh memperoleh asupan gizi yang baik, sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik dan kesehatan secara umum pada keadaan umum sebaik mungkin.

Pola makan pada anak usia dini sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan pada anak usia dini, karena dalam makanan banyak mengandung gizi. Membentuk perilaku sehat anak dimulai sejak usia dini. Hal ini dikarenakan usia dini merupakan masa Usia keemasan. Masa Golden Age merupakan masa dimana tahap perkembangan otak pada anak usia dini menempati posisi yang paling vital yakni mencapai 80% perkembangan otak. Kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi perilaku sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Membiasakan pola hidup sehat pada anak dapat dilakukan dengan cara mengingatkan anak untuk memakan-makanan yang bergizi seperti sayur dan buah, berolahraga teratur dan istirahat yang cukup serta berjemur setiap pagi sekitar 10-15 menit. Selain mengingatkan guru juga memberikan kegiatan sederhana kepada anak yang disampaikan melalui rekaman video atau rekaman suara kepada anak. Sedangkan untuk menerapkan pola hidup bersih berdasarkan hasil wawancara dengan guru lembaga PAUD dan orangtua siswa dapat disimpulkan bahwa guru memberikan kegiatan untuk membiasakan pola hidup bersih kepada anak seperti membiasakan anak melakukan cuci tangan dengan sabun, dan menjaga kebersihan diri sendiri. Pembiasaan pola hidup sehat dan bersih dapat terwujud apabila ada kerjasama antara guru dan orangtua.

Pada saat melakukan pra observasi ke PAUD Al Marhamah penulis mewawancarai salah satu guru disana menanyakan tentang keadaan status gizi anak disana, beliau menyampaikan bahwa anak di PAUD Al Marhamah bisa dikatakan tidak ada yang mengalami kekurangan gizi (Stunting) dan perkembangan anak disana cukup baik akan tetapi memang ada 3 anak yang masih terlihat kurus dan berat badan nya tidak sesuai dengan usia nya. Pendapat tersebut diperkuat dengan melihat data berat badan anak. Dari hasil wawancara dengan Kepala Sekolah PAUD Al Marhamah bahwa memang sudah beberapa tahun ini menerapkan program makanan sehat akan tetapi dalam penyelengaraan pemberian makanan sehat menu makanan nya tidak sesuai dengan ketentuan yang ada di petunjuk teknis pemberian makanan sehat dimana setiap pemberian makanan sehat anak hanya diberikan susu dan makanan ringan sedangkan menurut buku petunjuk makanan yang diberikan adalah jenis makanan lokal yang mengandung protein, karbohidrat, vitamin dan sehat. Selain ini program pemberian makanan sehat ini dalam pelaksanaan nya belum pernah dilakukan evaluasi sehingga membuat penulis tertarik untuk melakukan evaluasi pada program pemerintah yang diberikan kepada sekolah ini.

Tujuan umum program pemberian makanan sehat ini adalah agar Kabupaten Tanjung Batu tidak termasuk kedalam 100 Kota Stunting di Indonesia, sedangkan tujuan khusus dari program ini meliputi: peserta didik di PAUD Al Marhamah memiliki kesehatan yang baik sehingga membuat seluruh aspek perkembangan nya berkembang dan gizi nya terpenuhi. Diketahui bahwa tujuan program pemberian makanan sehat di PAUD Al Marhamah ini tidak lain untuk menjadikan seluruh peserta didik di sekolah memiliki kesehatan yang baik dan terpenuhi gizi sehingga anak tidak akan mengalami gizi buruk. Selain itu dengan adanya program ini bisa menjadikan orang tua peserta didik menjadi sadar akan pentingnya memenuhi gizi anak, yang digunakan dalam pemberian makanan sehatpun harus merupakan makanan lokal yang ada didaerah Tanjung Batu dan memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan oleh tubuh anak. Tujuan dari program pemberian makanan sehat ini juga merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menerapkan pola makanan sehat sesuai dengan anjuran dinas kesehatan yang memenuhi 4 pilar pedoman gizi seimbang dan 10 pesan umum gizi seimbang sehingga dapat memberantas stunting yang ada dinegara Indonesia.

Model CIPP Stufflebeam digunakan dalam observasi ini untuk mengevaluasi aspek konteks (latar belakang program, tujuan program, tujuan program), aspek input (rencana isi kegiatan, guru, dan siswa), aspek proses (pelaksanaan program, mekanisme program), dan produk (hasil).

a. Evaluasi Konteks

Hasil dari penelitan menemukan bahwa tujuan program pemberian makanan sehat di PAUD Al Marhamah yang belum tercapai yaitu: menumbuhkan rasa kerja sama yang baik antara guru dan orang tua peserta didik utuk membantu jalannya pemberian program, dalam proses pembuatan makanan dan dalam menerapkan makanan yang sehat kepada anak dirumah. Dapat diketahui bahwa pencapaian dari program pemberian makanan sehat ini adalah sepenuhnya semua anak memiliki berat badan yang ideal dan perkembangnya berkembang secara baik.

b. Evaluasi Input

Program pemberian makanan sehat dapat diberikan apabila jumlah peserta didik 20 anak dan di sekolah PAUD Al Marhamah peserta didiknya berjumlah 50 anak dan memiliki 2 kelas yaitu kelas A dan B dimana masing-masing jumlah peserta didik 25 anak perkelas maka program dapat dilaksanakan dan dapat berjalan sesuai dengan buku panduan yang diberikan oleh pemerintah. Program ini berjalan didalam setiap bulan diberikan sebanyak 4 kali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun