Mohon tunggu...
siti Zulaeha
siti Zulaeha Mohon Tunggu... -

Bekerja di Lembaga Institusional pemerintah, yang lebih banyak melakukan pengujian di banding Riset. Yang lebih suka jadi pengamat tanpa pernah memberikan komen dalam bentuk tulisan padahal merasa punya hobi menulis (???) Yang apaadanya, dan mencoba selalu bersyukur atas apa yang Tuhan berikan padanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Permintaan dan Pertanyaan untuk Tuhan

18 Januari 2011   01:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:27 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tolong dengarkan aku

Kau bisa dengarkan aku bukan?

Aku hanya meminta satu hal saja,

Tidak banyak ko,

Karena aku tak akan mengulang permintaanku ini

Siapa yang bisa aku mintai tolong?

Kamu, atau kamu?

Atau aku harus mintai Tuhan

Untuk mengabulkan permintaanku ini

Permintaan yang sangat sederhana dengan KuasaNya

Aku tinggal sebut sajakah?

Tidak  perlu dengan suara lantang

Lirihpun dia dengar dengan benar

Betulkan Tuhanku?

Tuhan,

Hanya satu pintaku,

Aku hanya ingin menghilangkan memori itu

Memori yang membuat penyempitan di otak ku bertambah saja

Yang kapanpun bisa menyebabkan aku

Kehilangan kesadaran

Yang membuat dadaku sesak

Karena membuat suplai oksigen dari otak ke dadaku berkurang

Karena memori itu menghabiskan banyak ruang di kepalaku

Yah membuat sirkulasi oksigen di kepalaku kacau

Tuhan, ambil saja bagian itu

Aku tak menginginkan lagi

Karena aku sudah cukup merasakan menjadi

Bagian memori ‘indah’ itu

Benar,  ambil saja...

Aku tak akan menyesal karena kau ambil bagian itu

Yang akan menyesal

Adalah dia yang ada di penggalan ingatan itu

Yah, orang yang akan menyesal amat sangat

Adalah dia

Aku akan pastikan itu...

Tapi satu pertanyaan Tuhan

Apakah aku pantas meminta itu padamu?

Jawab dengan jujur Ya Tuhanku?

Apakah aku pantas memintanya?

#saat aku benarbenar ingin melupakannya#

Dengan kejujuran

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun