Mohon tunggu...
Rokhmawati
Rokhmawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Konseling Online

10 April 2017   09:50 Diperbarui: 10 April 2017   17:30 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hayo siapa disini yang tidak punya media sosial??
Pasti sudah tau dan punya semua kan yaa, semakin berkembangnya teknologi maka semakin berkembang juga kehidupan manusia untuk saling berinteraksi.
Media sosial ini sangat membantu orang-orang untuk bisa saling berhubungan walaupun jarak jauh. Tidak harus bertemu dan tatap muka, dengan media sosial sudah bisa berkomunikasi, bahkan sekarang sudah bisa bertatap muka melalui media sosial (vidio call).
Nah, sekarang media sosial ini tidak hanya untuk berkomunkasi atau saling berhubungan, tetapi media sosial ini bisa digunakan untuk konseling atau yang sering disebut konseling online. Konseling online itu sendiri merupakan proses konseling atau memberi bantuan secara psikologis antara konselor dengan klien melalui media sosial ataupun internet.
Konseling online membantu para klien yang bertempat jauh dari tempat konselor, sehingga klien tidak perlu jauh-jauh datang untuk melakukan konseling, melalui inter atau media sosialpun merek sudah bisa melakukan konseling. Hal itu juga dapat menghemat biaya dan waktu juga. Akan tetapi, dalam sebuah sistem pasti memiliki kelebihan dan kekurangan.
Dalam konseling online akan berjalan dengan baik jika tidak ada hambatan dalam internet atau media sosial tersebut, seperti jaringan, listrik, ataupun lainnya. Hal itu akan mengganggu berjalannya sebuah konseling. Beberapa konselor yang pernah melakukan konseling online lebih menyukai konseling secara langsung atau face to face, karena dengan bertemu secara langsung dan bertatap muka akan lebih memudahkan konselor untuk memahami permasalahan kliennya, dan juga konselor bisa mengetahui bagaimana ekspresi kliennya saat menceritakan permasaahannya tersebut.

 

Selamat membaca :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun