Mohon tunggu...
Nona Kumala
Nona Kumala Mohon Tunggu... Guru - Guru - Penulis

Berharap pada manusia adalah patah hati secara sengaja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Takdir

24 Juli 2022   15:28 Diperbarui: 24 Juli 2022   15:36 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gadis berambut pirang itu mengibaskan jaket kulit miliknya yang basah. Gaya bak preman, itu memang ciri khas Joana. Duduk di kursi halte sembari menatap jalanan yang masih diguyur hujan.

"Gue tidur di mana malam ini?" Dia mengetuk-ngetuk dahi tampak berpikir. Sejak paman mengusirnya dari rumah, hidup Joana semakin tak jelas.

Tolong! Tolong!

Teriakan itu membuatnya tersentak dan segera menoleh. Terlihat seorang wanita bergamis dengan hijab panjang berlari mengejar seseorang yang menggunakan penutup wajah.

"Tidak bisa dibiarkan!" serunya sambil mengamit jaket lalu berlari mengikuti wanita itu.

Bagi Joana menghajar orang itu bukanlah hal sulit. Terbukti kini perampok itu sudah tergeletak di tanah. Dengan senyum miring, Joana membuka penutup wajah orang itu.

"Ternyata hanya segitu kemampuanmu! Dasar cemen!" bentak Joana.

Pria itu bangkit dengan tenaga yang tersisa, berlari menjauh. Joana memungut dompet yang terletak, tersenyum kecil kemudian membalikkan badan.

Pandangan mereka bertemu, seperti ada desiran dalam kalbu. Rasanya wanita itu tak asing bagi Joana, tetapi siapa dia?

Wanita itu tersenyum, sangat manis. Joana menelan salivanya kemudian menyodorkan dompet itu. Saat hendak melangkah, tangan seseorang menghentikan Joana.

"Terima kasih, Nak. Bolehkah aku tau namamu?" tanya wanita itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun