Mohon tunggu...
Siti Jubaedah
Siti Jubaedah Mohon Tunggu... -

Belajarlah untuk menghargai waktu

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kamu Tulang Punggungku dan Aku Tulang Rusukmu

22 April 2014   19:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:20 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Allah SWT telah menciptakan segala sesuatu di muka bumi ini secara berpasang-pasangan. Seperti dikutip dalam QS. Yasin:36 yaitu “Maha suci Allah yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan. Baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak merekaketahui”.

Tujuan berpasangan adalah untuk saling melengkapi, saling mengisi, saling mengingatkan, saling mempengaruhi satu sama lain dan saling menyempurnakan. Oleh karena itu berpasang-pasangan ialah jika salah satunya tidak ada maka yang lainnya akan merasa kehilangan.

Demikianpun yang terjadi terhadap pasangan pria dan wanita. Pria butuh wanita sebagai pendamping hidupnya. Pendamping yang bisa menerimanya dalam keadaan suka maupun duka. Pria juga butuh wanita sebagai ibu dari anak-anaknya yang akan menjadi penyemangat kerjanya. Begitupun sebalikna wanita membutuhkan pria yang penyayang dan pekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.

Seorang Pria (suami) wajib menafkahi istri dan anak-anaknya. Oleh karena itu pria kadang disebut sebagai tulang punggung keluarga, karena prialah yang bertanggung jawab atas segala kebutuhan keluarganya. Walaupun istrinya bekerja tetapi wanita tidak wajib menafkahi keluarga. Untuk itu jika suaminya masih bekerja berarti status wanita itu bukan sebagai tulang punggung keluarga melainkan hanya membantu penghasilan suaminya saja.

Berbeda dengan pria, wanita dianggap seperti tulang rusuk yang menopang kekokohan tulang punggung. Wanita biasanya hanya sebagai pendamping dan penyemangat untuk suaminya. Tidak heran jika ada yang mengatakan “keberhasilan seorang suami tidak terlepas dari dukungan istrinya’.

Ketika suami mendapatkan kegalan dalam usahanya atau suami dalam keadaan tertekan dengan pekerjaannya. Pada saat seperti inilah peran istri sangat dibutuhkan. Tugas istri adalah mendorong dan terus memotivasi agar suami mampu menghadapi kesulitan yang dihadapinya. Istrilah yang meyakinkan suami bahwa segala sesuatu pasti ada hikmahnya. Dibalik kesuliatan pasti akan ada kemudahan dan dibalik kegagalan pasti akan ada kesuksesan yang menanti.

Kepercayaan, dukungan dan motivasi yang istri berikan kepada seorang suami akan berpengaruh besar terhadap diri suami tersebut. Terimakasih semoga bermanfaat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun