"Bukan gitu. Ni saran aja ya, kalau situasinya macem ni, inilah yang disebut bertepuk sebelah tangan. Bayangin, bertepuk sebelah tangan! Mana bisa. Makanya aku ketawa. Coba nih ..." Dika meraih tangan kanan Sinta.
"Hh, apaan?! Udah, ke kantin aja yuk."
"Mo makan? Bisa makan?" Dika makin meledek.
"Bukan. Mo ninju mukamu!" Santi kesal.
Mereka berjalan beriringan menuju kantin.
"Kamu nggak penasaran, gimana Tanti bisa dekat Dio?"
"Tak penting."
"Eh, siapa tahu dia curang."
"Tak penting."
"Soalnya, Tanti kan tahu kamu juga naksir Dio. Teman deket lagi. Kok bisa gitu!"
"Tak penting."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!