Presiden Vietnam (Nguyen Xuan Phuc) mengunjungi negara Indonesia pada tanggal 21-23 Desember bulan ini, kunjungan presiden negara Vietnam itu atas dasar undangan dari presiden RI (Joko Widodo). Kunjungan presiden Nguyen Xuan Phuc kali ini merupakan kunjungan yang pertama kali di Indonesia sejak ia menjabat tahun 2021 menjadi presiden Vietnam. Pada saat presiden tiba di istana Bogor, Jawa Barat kala itu tempat tibanya presiden Nguyen Xuan Phuc, disambut meriah oleh Presiden Joko Widodo disambut dengan upacara kemerdekaan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Vietnam dan lagu Indonesia raya lagu kebangsaan Indonesia, dengan diiringi juga oleh pasukan berkuda juga pasukan yang memakai busana tradisional serta juga diiringi oleh pasukan marching band dari Paspampers dengan sambutan yang meriah. Dalam kunjungan itu presiden Vietnam saat berjalan beriringan dengan presiden Joko Widodo menuju arah barisan upacara dalam penyambutannya, ia memberikan penghormatan terhadap bendera merah putih Republik Indonesia dan bendera Vietnam yang juga ada pada acara itu yang mana bendera itu di letakkan dengan dipegang secara bersebelahan dalam acara penyambutannya dan presiden Joko Widodo mengikuti apa yang dilakukan oleh presiden Vietnam itu.
Dalam acara kunjungan ini, ada juga ada delegasi masing-masing dari kedua negara dan kedua pemimpin negara (Indonesia dan Vietnam) saling memperkenalkan delegasi mereka masing-masing itu. Tujuan dari kunjungan dari presiden Vietnam salah satunya yaitu untuk membahas pertemuan bilateral unntuk membahas dalam meningkatkan kemitraan strategis baik secara Kawasan maupun bilateral. Sebelum membahas pertemuan bilateral itu, kedua presiden ini melakukan foto bersama dan dilanjutkan penandatanganan buku tamu setelah melakukan sesi foto bersama dan melakukan perbincangan sejenak dan setelah itu mereka melakukan penanaman pohon yang salah satu pohon yang diatanam yaitu pohon Merawan dimana pohon Merawan itu karena mempunyai kualitas kayu yang kuat dan karena jumlah spesies sehingga pohon tersebut terancam punah, oleh karena itu pohon Merawan ini lah yang dipilih di tanam oleh kedua pemimpin negara (Vietnam-Indonesia). Dalam penanaman pohon ini juga dilaksanakan di Istana Bogor.
Selanjutnya dalam pertemuan bilateral/ membahas pertemuan bilateral yaitu membahas berbagai kemitraan strategis maupun bilateral untuk ditingkatkan. Dalam pembahasan itu, salah satunya yaitu membahas upaya untuk meningkatkan perdagangan negara Indonesia dan Vietnam dan menetapkan target baru dalam perdagangan bilateral yaitu senilai US$15 miliar untuk tahun yang akan datang yaitu tahun 2028, serta presiden Joko Widodo meminta terhadap presiden Nguyen Xuan Phuc untuk lebih memperhatikan mengenai masalah masih adanya hambatan terhadap ekspor ke Vietnam yaitu adanya  produk pertanian dan buah-buahan dari Indonesia untuk masuk ke negara Vietnam masih terhambat sehingga presiden RI meminta perhatian dalam masalah tersebut. Dan dalam pertemuan ini presiden Nguyen Xuan Phuc dan presiden RI Joko Widodo saling menyepakati tiga kerja sama dengan MoU yaitu mengenai Kerjasama dalam penanggulangan terorisme, kerja sama mengenai energi dan sumber daya mineral dan juga kerja sama dalam pemberantasan tentang perdagangan yang illegal yaitu narkotika. Selain itu juga ada persoalan yang menyangkut tentang penangkapan ikan secara illegal, sehingga diharapkan oleh presiden RI untuk memperkuat peningkatan Kerjasama dalam bidang perikanan.
Dalam pertemuan kunjungan ini merupakan untuk jelang perayaan Indonesia dan Vietnam selama 10 tahun dimana Vietnam merupakan rekan kerja strategis Indonesia. Faktanya, mitra strategis Indonesia sejak tahun 2013 adalah Vietnam sehingga dalam pertemuan ini saling meningkatkan kemitraan strategis itu yang sudah kedua negara jalin sejak tahun 2013. Dalam Kerjasama perdagangan, Indonesia dan Vietnam mengalami peningkatan perdagangan yaitu sebesar 9,77%, peningkatan ini terjadi dalam lima tahun terakhir sehingga mereka menetapkan target baru dalam perdagangan bilateral.
Selanjutnya dalam pembahasan secara Kawasan, peningkatan mengenai Kerjasama dalam ASEAN merupakan hal yang dibahas oleh kedua presiden ini (presiden Vietnam-Indonesia). Dimana tahun depan tahun 2023 Indonesia menjadi keketuaan ASEAN, dan Vietnam memberikan dukungan penuh kepada Indonesia, dan atas hal tersebut oleh karenanya presiden RI sangat menghargai dan memberikan apresiasi kepada Vietnam atas dukungan penuh yang diberikan. Dalam adanya Indonesia menjadi keketuaan ASEAN pada tahun depan, dalam hal itu, hal yang dipriorutaskan yang dibahas yaitu mengenai peran sentral ASEAN dalam menjaga stabilitas dan juga perdamaian dalam Kawasan dan menjadikan Asia Tenggara menjadi pusat dalam pertumbuhan ekonomi dalam perannya dalam peran sentral, sehingga dalam prioritas ini tahun 2023 Indonesia yang akan menjadi keketuaan di ASEAN akan menekankan prioritas tersebut.
Selain kunjungan ke Istana Bogor, presiden Vietnam juga mengunjungi MPR Republik Indonesia, dalam kunjungan di MPR RI ini juga disambut langsung oleh wakil ketua MPR RI yaiut Arsul Sani dan Yandri Susanto. Dalam kunjungan di MPR RI ini bertempat di Gedung Nusantara III (Komplek Gedung Senayan). Wakil ketua, Arsul Sani mengungkapkan ada banyak persoalan yang dibahas dalam pertemuan ini, ia juga memberikan pernyataan kepada presiden Vietnam bahwa ia sebagai anggota parlemen, segala sesuatu yang sudah disepakati dan segala bentuk Kerjasama yang sudah disepakati itu oleh presiden RI dan presiden Nguyen akan selalu didukung oleh pimpinan MPR. Arsul Sani juga berharap hubungan antara Indonesia dan Vietnam diharapkan tidak hanya dalam antar pemerintah akan tetapi diharapkan juga dalam antar parlemen.
Hubungan negara Indonesia dan Vietnan berlangsung sejak tahun 1955, sehingga kunjungan Vietnam ini menjadi tanda tonggak hubungan bilateral antar kedua negara itu selama 67 tahun dan kunjungan ini juga dapat dikatakan sebagai kunjungan yang memiliki atau bersifat sejarah dimana untuk Kembali mewujudkan hubungan strategis antara Indonesia dan Vietnam yang dibangun sejak zaman dahulu dan lebih dekatnya lagi, kedua negara inti merupakan negara tetangga maritim
Dalam bentuk hubungan antara Indonesia dan Vietnam yang sudah dari dulu tahun 1955 dilaksanakan, dapat diketahui bahwa sejarah dari dulu yang sudah membawa hingga sekarang hubungan antar kedua negara ini dan perlunya adanya peningkatan dalam berbagai hal Kerjasama dan sejarah juga menjadikan Vietnam dan Indonesia menjadi mitra alami yang dilakukan kedua negara itu. Hal ini karena pengaruh dulu oleh presiden RI Soekarno saat itu dan presiden Vietnam Ho Chi Minh (bapak pendiri masing-masing negara/ bangsa) yang sudah membawa pondasi  untuk hubungan kedua negara ini hingga sekarang. Dari kurun waktu 1955 hingga sekarang dalam kurun waktu yang lama dan pastinya sudah banya Kerjasama dalam berbagai bidang yang di laksanakan antar kedua negara dan menjadi mitra strategis antara satu sama lain. sehingga dapat dikatakan juga kedua negara ini mengalami hubungan politik yang baik bahkan sangat baik karena kedua pemimpin negara ini saling berusaha untuk mementingkan kepentingan hubungan bilateral dan juga saling berkomitmen lebih untuk saling mempromosikan kemitraan strategis yang mereka jalankan melalui pertukaran kunjungan. Dalam bulan ini yaitu dengan adanya kunjungan dari presiden Vietnam. Dan bulan-bulan kemarin juga telah terlaksana pertukaran kunjungan . Dengan adanya pondasi yang kuat sejak kepemimpinan Soekarno sehingga dapat adanya pandangan hubungan anatara kedua negara ini akan lebih meningkat kedepanya dan akan mencakup lebih luas lagi dalam hubungan Kerjasama dalam segala bidang dan diharapkan akan tetap baik seperti hubungan hingga sekarang ini, lebih lagi akan lebih baik lagi dalam kedepanya untuk tahun-tahun selanjutnya dengan adanya kunjungan presiden Vietnam bulan ini diharapkan juga akan berlangsung untuk kedepannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H