Mohon tunggu...
Siti Komariah (55522110044)
Siti Komariah (55522110044) Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Mercu Buana

NIM: 55522110044 - Jurusan Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Mata Kuliah Pajak Internasional - Dosen Pengampu : Prof. Dr. Apollo.M.Si.AK .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis 13 - Diskursus Semiotika de Saussure untuk Memahami Special Purpose Vehicle

4 Desember 2023   11:08 Diperbarui: 4 Desember 2023   11:18 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semiotika de Saussure

Semiotika ialah suatu metode analisis yang digunakan untuk menggali makna yang terdapat dalam sebuah tanda. Semiotika adalah bidang yang menyelidiki cara memberikan makna pada tanda, menurut Susanne Langer, "menilai simbol atau tanda merupakan sesuatu yang penting, kehidupan binatang diperantarai melalui perasaan (feeling), tetapi perasaan manusia diperantarai oleh sejumlah konsep, simbol, dan bahasa". Ini juga dapat diartikan sebagai konsep yang mengajarkan orang untuk memahami tanda yang ada pada benda tertentu. Saussure mengatakan semiotika adalah studi tentang tanda dalam kehidupan sosial dan hukum yang mengaturnya, mengisyaratkan bahwa tanda terikat dengan hukum yang ada di masyarakat. Saussure juga menekankan bahwa tanda memiliki makna karena peran bahasa mempengaruhinya. Dibandingkan dengan bagian lain, seperti agama, adat istiadat, dll.

Kata "Semiotika" berasal dari bahasa Yunani, di mana "Semension" berarti tanda, "Semainon" berarti penanda, dan "Semainomenon" berarti makna yang ditandai atau indikasi. Kajian tanda (sign) dalam berbagai bentuknya adalah fokus dari semiotika, subbidang ilmu pengetahuan. Dalam ilmu komunikasi, "tanda" sangat penting karena melibatkan kompleksitas interaksi makna yang disampaikan kepada orang lain melalui berbagai medium tanda. Proses komunikasi mencakup banyak entitas selain bahasa yang diucapkan. Ini termasuk bendera, lirik lagu, kata-kata, keheningan, gerakan syaraf, kejadian yang memerahnya wajah, rambut uban, dan lirikan mata, antara lain. Semua komponen ini dianggap memiliki kemampuan untuk membantu kita memahami tingkat kompleksitas komunikasi manusia.

Ferdinand de Saussure mengembangkan ide-ide yang berdampak besar pada cara kita memahami tanda dan bahasa. Saussure membahas semiotika sebagai bidang yang menyelidiki peran tanda dalam kehidupan sosial dalam bukunya yang dipublikasikan secara anumerta pada tahun 1916. Menurut definisinya, tanda bukan hanya hal-hal yang tidak bergerak tetapi juga hal-hal yang aktif dan terlibat dalam dinamika kompleks kehidupan sosial. Saussure membedakan konsep tanda dan simbol (Fanani, 2013). Ide utama Saussure adalah hubungan yang erat antara sistem sosial dan sistem tanda. Dia menekankan kebiasaan sosial yang mengatur penggunaan tanda-tanda, menciptakan norma atau pola yang diikuti oleh orang-orang di seluruh dunia. Konvensi ini mencakup penggunaan tanda dengan cara tertentu untuk menghasilkan makna dan nilai sosial. Saussure dengan demikian membawa dimensi sosial ke dalam pemahaman tentang tanda dan menganggapnya sebagai bagian integral dari interaksi sosial.

Pandangan semiotik Saussure berdampak besar pada linguistik. Dengan membagi tanda menjadi penanda dan petanda, ia menunjukkan bahwa hubungan antara keduanya tidak pasti. Konsep ini menegaskan bahwa hubungan antara penanda dan petanda dibentuk oleh norma sosial daripada alamiah. Selain itu, kerangka semiotika Saussure telah memungkinkan penyelidikan dan analisis lebih lanjut dalam berbagai disiplin ilmu di luar linguistik. Ini membantu kita memahami bagaimana bahasa dan tanda berperan dalam komunikasi manusia dan membentuk makna dalam masyarakat. Para ahli telah menggunakan ide-ide mereka dalam bidang seperti sastra, studi media, dan studi budaya untuk menjelaskan hubungan yang kompleks antara tanda dan makna. Dengan mempertimbangkan peran konteks dan interaksi antara penanda dan petanda, kita dapat mempelajari lebih dalam tentang kompleksitas komunikasi dan konstruksi pemahaman bersama dalam masyarakat

dokpri
dokpri

Saussure membagi ide-ide semiotikanya menjadi empat ide. Dengan kata lain, signifiant dan signifie, langue et parole, synchronic dan diachronic, dan syntagmatic dan paradigmatic. Pertama, signifiant dan signifie adalah hal-hal yang dapat diterima oleh pikiran kita sebagai representasi visual awal dari sesuatu. Signifie adalah arti yang kita pikirkan setelah melihat tanda. Misalnya, kita menerangkan pintu menggunakan signifiant dan signifie. Signifiant adalah komponen kata pintu, yang terdiri dari P-I-N-T-U, dan signifie adalah apa yang terlintas di benak kita ketika kita melihat pintu. yaitu perangkat yang menghubungkan ruang satu keruang lainnya.

Konsep kedua adalah bagian dari bahasa, yang terbagi dalam parole dan launge. Langue, menurut Saussure, adalah pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat tentang sesuatu. Dia mendefinisikan langue sebagai suatu sistem tanda atau kode. Parole, di sisi lain, adalah tindakan yang dilakukan secara mandiri dengan kesadaran dan kebijaksanaan. Konsep ketiga adalah synchronic dan diachronic, yang berarti bahwa bahasa telah berkembang selama suatu waktu tertentu. Kondisi tertentu yang berhubungan dengan suatu masa dijelaskan oleh synchronic, sedangkan perkembangan setelah suatu peristiwa terjadi di suatu waktu tertentu dijelaskan oleh diachronic.

Hubungan antara elemen ilmu bahasa yang mengandung susunan atau rangkaian kata atau bunyi dalam suatu konsep dikenal sebagai konsep keempat, syntagmatic dan paradigmatic. Menurut pelajaran di sekolah, suatu kalimat harus terdiri dari subyek, predikat, objek, dan keterengan sehingga menjadi kalimat yang utuh. Istilah syntagmatic mengacu pada unsur susunan yang tidak dapat digantikan dengan unsur lain, sedangkan istilah paradigmatic mengacu pada unsur yang dapat diubah atau digantikan dengan unsur lain yang memiliki makna yang sama.

Special Purpose Vehicle

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun