Mohon tunggu...
Siti Koisah
Siti Koisah Mohon Tunggu... Guru - Guru SMPN 1 Ciledug-Cirebon

Mengajar di SMPN 1 Ciledug Kab.Cirebon, sedang mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 9.Senang dan bersemangat menjadi sahabat untuk saling sharing praktik baik dan sharing pengalaman dengan rekan-rekan satu profesi baik dalam satu Instansi maupun berbeda Instansi.Menjadi Wakli Kepala sekolah bidang HUMAS adalah satu tantangan yang memacu saya terus belajar dan belajar bagaimana memahami orang lain dan keadaan lingkungan di mana saya bekerja dan berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

16 Februari 2024   01:25 Diperbarui: 16 Februari 2024   01:27 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN

By: Siti Koisah Setiawati


ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang keterkaitan antara modul Paradigma dan Visi Guru Penggerak (Modul 1), modul Praktik Pembelajaran yang Berpihak pada Murid (Modul 2) dengan Modul Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin (modul 3.1).Ketiga modul tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat.Pada modul 1 dengan empat topik pembahasan yaitu Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional-KHD, Nilai dan Peran Guru Penggerak, Visi Guru Penggerak dan Budaya Positif.

Sedangkan pada modul 2 ada tiga topik pembahasan yaitu Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid, Pembelajaran Sosial dan Emosional dan Coaching untuk Supervisi Akademik.Pada modul 3 dengan topik yang pertama yaitu Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.Modul 1 dan 2 memiliki koneksi yang saling terkait dengan modul 3.1, karena sebagai seorang pemimpin pembelajaran tidaklah mudah dalam pengambilan keputusan dari kasus-kasus yang ada di sekolah, terutama kasus-kasus yang memiliki dilema etika (benar lawan benar).

Pembelajaran dari  modul 1 bisa disimpulkan bahwa seorang pemimpin pembelajaran bila memahami dan mengaplikasikan ajaran dari filosofis pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) akan mampu memiliki nilai-nilai kebajikan pada dirinya sendiri sebagai prisip yang dipegangnya dalam pengambilan keputusan, mampu memiliki nilai-nilai  dan menjalankan  perannya sebagai guru sehingga dalam pengambilan keputusan mampu menjadi pribadi yang reflektif, berpihak pada murid dan mau berkolaboratif dengan anggota lainnya serta mampu menjadi pemimpin pembelajaran agar bisa menjadi teladan  bagi murid-murid.Sebagai pemimpin pembelajaran harus mampu memutuskan dan merancang visi sekolah  maupun visi diri yang berpihak pada murid.

Mampu menerapkan displin positif juga merupakan salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin pembelajaran guna memberikan teladan serta memiliki motivasi diri yang kuat.Hal itu sangat berpengaruh sekali pada pengambilan keputusan karena dalam disiplin positif maka seseorang sangat menghargai sebuah kesepakatan yang harus dilaksanakan dengan penuh kesadaran diri.Keterkaitannya dengan modul 2 yaitu bahwa seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan harus berorientasi pada kebutuhan murid agar mampu memenuhi kebutuhan belajar mereka dengan baik.

Seorang peminpin pembelajaran juga harus mampu menguasai pembelajaran yang memuat kompetensi sosial dan emosional, karena hal itu sangatlah penting untuk bisa diaplikasikan dalam pengambilan keputusan sehingga tidak memunculkan keraguan, kekecewaan ataupun penyesalan dikemudian har, mampu memiliki kesadaran penuh sangatlah diperlukan bagi seorang pemimpin agar mampu menganalisis kasus yang sedang dialami dengan tenang dan fokus.Kemampuan dalam percakapan dengan pendekatan coachingpun harus dimiliki oleh seorang pemimpin guna membantu mengatasi kasus-kasus yang ada baik yang berhubungan dengan murid secara langsung, warga sekolah, komite dan wali murid, karena di dalam praktik coaching akan menuntun sseseorang untuk mampu menemukan ide/solusi dari permasalahan yang sedang dihadapinya, hal tersebut bisa menjadi salah satu opsi dalam trilema.  

PENDAHULUAN

Program Pendidikan Guru Penggerak yang dilakukan dengan daring melalui LMS  dan luring untuk kegiatan pendampingan juga lokakarya, adalah rangkaian yang harus diikuti oleh CGP dengan tuntas.Salah satunya yaitu kegiatan yang ada di LMS pada menu koneksi antar materi.CGP diharapkan mampu membuat keterkaitan antar materi yang sudah dipelajarinya dengan materi yang sedang dipelajarinya.Hal tersebut bertujuan agar CGP mampu memahami betul materi pada setiap modul dan bisa mengaplikasikannya secara maksimal dan benar.Pada artikel ini akan dipaparkan mengenai keterkaitan modul 1,2 dan 3.1 sebagai salah satu refleksi pembelajaran bagi CGP.Semoga penulisan artikel ini bermanfaat bagi pembacanya.

PEMBAHASAN DAN DISKUSI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun