Di balik senyummu yang teduh, Â
Ada jejak langkah tak pernah lelah, Â
Menghadapi hari dengan tabah, Â
Menjalin mimpi bagi kita semua.
Pagi-pagi kau sudah terjaga, Â
Mengurai matahari dengan doa, Â
Menganyam hari penuh kasih, Â
Mengukir ketulusan di hati.
Tak pernah kau hitung lelah, Â
Tak pernah kau tuntut balas, Â
Meski badai datang mengguncang, Â
Tetap kau teguh bertahan.
Kau tahu cinta bukan sekadar kata, Â
Ia adalah nafas dalam tiap langkahmu, Â
Di dapur, di ruang tamu, di ruang rindu, Â
Kau sisipkan cinta tanpa ragu.
Bagimu keluarga adalah titipan, Â
Yang kau rawat dengan kasih sayang, Â
Meski kadang kau terluka diam-diam, Â
Tetap kau peluk semua dalam senyuman.
Terima kasih, wahai istri pejuang, Â
Kau ajarkan arti ketegaran, Â
Di setiap detik, di setiap helaan napas, Â
Kau adalah cahaya, cinta, dan harapan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H