Adapun kegiatan bersama kelompok RHTB, dilakukan secara berkala yakni dengan satu kali pertemuan selama satu minggu. Pendampingan membahas mengenai cara budidaya selada bokor, penanganan hama dan marketing pemasaran hasil dari tanaman hidroponik.
"Alhamdulillah dengan hadirnya kelompok RHTB penanaman pun bisa terjadwal dengan baik. Jadi, kami bisa panen setiap hari. Di Samping itu juga kami bisa sharing seputar pertanian khususnya pertanian dengan menggunakan media tanam hidroponik," ungkap Egi.
Egi, satu dari sekian banyak petani yang ada di Desa Berdikari Tanjungpura. Program Desa Berdikari (Berdaya, Kreatif, Religius dan Inspiratif) sendiri merupakan strategi pengembangan masyarakat desa yang dilakukan oleh LAZ Al Azhar yang bekerjasama dengan Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia. Hal ini berfungsi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat dan ketersediaan pangan serta mengendalikan laju inflasi. Dalam program Desa Berdikari, terdapat aktivitas pemberdayaan ekonomi agar masyarakat dapat berdaya, serta hidup sejahtera dan berkecukupan. Kemudian terdapat pengelolaan dana sosial syariah, sebagai salah satu instrumen dalam mengembangkan kemampuan finansial masyarakat sehingga diharapkan mampu beralih dari mustahik menjadi muzaki.
"Semoga dengan berjalannya program pemberdayaan di desa kami bisa menambah wawasan untuk masyarakat, khususnya di bidang pertanian. Selain itu juga bisa sukses menambah mitra-mitra pemasaran yang lebih luas lagi. Selebihnya kita dapat mengajak para pemuda milenial yang ada di Desa Tanjungpura ini untuk ikut menanam dengan metode hidroponik seperti saya," tutup Egi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI