Mohon tunggu...
Siti FaridaNurhasanah
Siti FaridaNurhasanah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Keutamaan Menyayangi Kucing

20 Januari 2025   12:26 Diperbarui: 20 Januari 2025   04:29 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 Dalam Islam, kucing memiliki kedudukan istimewa sebagai hewan yang bersih dan tidak najis. Menyayangi kucing bukan hanya menunjukkan kebaikan hati, tetapi juga mendapatkan pahala dan keberkahan dari Allah SWT. Rasulullah SAW sendiri menunjukkan contoh kasih sayang yang luar biasa terhadap kucing, sehingga menjadi teladan bagi umatnya.

Dalam Al-Qur'an, meskipun tidak disebutkan secara spesifik tentang kucing, terdapat ayat-ayat yang menjelaskan pentingnya menyayangi makhluk hidup secara umum. Salah satunya adalah firman Allah dalam Surah Al-Anbiya' ayat 107: "Dan tidaklah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." Ayat ini mengingatkan kita bahwa Islam adalah agama rahmat yang mengajarkan kasih sayang kepada semua makhluk, termasuk kucing.

Salah satu kisah terkenal dalam Islam adalah tentang sahabat Nabi yang dikenal sangat menyayangi kucing, yaitu Abu Hurairah. Nama aslinya adalah Abdurrahman bin Sakhr, namun ia dijuluki Abu Hurairah yang berarti "Bapak Kucing Kecil" karena kasih sayangnya terhadap kucing. Abu Hurairah sering terlihat membawa kucing kecil ke mana pun ia pergi, dan Rasulullah SAW tidak pernah melarangnya, bahkan membiarkan kebiasaan tersebut sebagai bentuk kasih sayang kepada hewan.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang menyayangi, niscaya ia akan disayangi oleh Allah. Sayangilah makhluk yang ada di bumi, niscaya kamu akan disayangi oleh (makhluk) yang ada di langit." (HR. Tirmidzi). Hadits ini menunjukkan bahwa menyayangi hewan seperti kucing adalah salah satu cara untuk mendapatkan kasih sayang Allah SWT.

Selain itu, Rasulullah SAW juga memberikan contoh nyata dalam menyayangi kucing. Dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Nabi SAW pernah memotong kain jubahnya karena seekor kucing tidur di atasnya. Beliau tidak ingin mengganggu kenyamanan kucing tersebut, sehingga memilih untuk memotong kain daripada membangunkan hewan tersebut. Peristiwa ini menunjukkan betapa lembut dan kasihnya Rasulullah SAW terhadap hewan.

Kucing juga dianggap sebagai hewan yang suci dalam Islam. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa kucing tidak najis. Rasulullah SAW bersabda, "Kucing itu tidak najis. Ia adalah hewan yang berkeliling di sekitar kamu." (HR. Abu Dawud). Oleh karena itu, tidak ada larangan untuk memelihara kucing atau membiarkannya berada di dalam rumah.

Menyayangi kucing juga mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan empati kepada sesama makhluk hidup. Dalam Islam, menyayangi hewan adalah salah satu bentuk ibadah yang dapat mendatangkan pahala. Sebaliknya, menyakiti hewan dapat mendatangkan dosa besar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda tentang seorang wanita yang masuk neraka karena mengurung seekor kucing tanpa memberinya makan atau minum hingga mati kelaparan. Kisah ini menjadi peringatan keras bagi siapa saja yang memperlakukan hewan dengan zalim.

Selain itu, merawat kucing juga dapat menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ketika kita memberi makan kucing atau merawatnya dengan baik, itu adalah bentuk amal sholeh yang dicatat sebagai kebaikan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Pada setiap yang memiliki hati yang basah terdapat pahala sedekah." (HR. Bukhari dan Muslim). Hal ini menunjukkan bahwa memberi makan kucing adalah salah satu bentuk sedekah yang sangat dianjurkan.

Cara menyayangi kucing dapat dimulai dengan memperhatikan kebutuhannya, seperti memberikan makanan yang cukup dan air bersih. Bagi kucing liar, kita dapat memberi mereka makanan secara teratur di tempat-tempat yang aman. Selain itu, jangan pernah mengusir atau menyakiti kucing, karena mereka adalah makhluk Allah yang diciptakan untuk menguji belas kasih manusia. Membiarkan kucing tinggal di sekitar kita tanpa merasa terganggu adalah bentuk kasih sayang yang sederhana namun penuh makna.

Dengan menyayangi kucing, kita juga dapat belajar tentang kasih sayang Allah SWT yang Maha Pemurah kepada makhluk-Nya. Hewan-hewan seperti kucing diciptakan dengan sifat lucu, menggemaskan, dan penuh kasih sayang, sehingga mampu menghadirkan kebahagiaan bagi manusia. Melalui interaksi dengan kucing, kita diajarkan untuk bersikap lemah lembut dan bertanggung jawab terhadap makhluk lain.

Jadi,  menyayangi kucing bukan hanya sebuah tindakan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki keutamaan besar dalam pandangan Islam. Dengan meneladani sikap Rasulullah SAW terhadap kucing, kita dapat meraih keberkahan, pahala, dan rahmat Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita menjaga dan menyayangi kucing serta makhluk hidup lainnya sebagai wujud ketaatan kita kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun