Mohon tunggu...
Siti MeiAstuti
Siti MeiAstuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Malang

saya termasuk salah satu mahasiswa S-1 prodi Farmasi di Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. dengan adanya blog ini, berharap saya mampu mengasah kemampuan dalam menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Posyandu dalam Pemberdayaan Masyarakat tentang Bagaimana Pentingnya Peran Orangtua dalam Tumbuh Kembang Anak

11 Januari 2023   05:44 Diperbarui: 11 Januari 2023   05:45 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu (07/01/23), Posyandu (pos pelayanan terpadu) merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat Indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak. Tujuan utama posyandu adalah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi saat kehamilan, persalinan, atau setelahnya melalui pemberdayaan masyarakat. KKM 69 Maliki turut berpartisipasi dalam kegiatan posyandu RW 7 Kelurahan Pagentan. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu dilaksanakan setiap satu bulan satu kali pada minggu pertama yang bertepat di salah satu rumah kader posyandu.

Kegiatan dimulai dari pukul 08.00 WIB, adapun kegiatan yang dilaksanakan  adalah menimbang balita, mengukur tinggi badan balita dan konsultasi terkait kesehatan balita. Hal tersebut sesuai dengan tujuan dari posyandu desa Pagentan yaitu memaksimalkan sumber daya yang ada dimasyarakat guna menyelesaikan masalah stunting. Posyandu Melati 15 merupakan salah satu posyandu balita yang ada di kelurahan Pagentan. Dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah stunting, posyandu melati 15 melakukan penyuluhan kepada orangtua yaitu apakah itu stunting, gejala stunting dan langkah mencegah stunting.

Dokpri
Dokpri

Stunting menurut WHO (World Health Organization) adalah gagal tumbuh pada anak balita atau bayi dibawah lima tahun akibat dari kekurangan gizi sehingga sang anak tidak memiliki berat badan dan tinggi yang sesuai dengan usiannya. Stunting memiliki gejala berupa berat badan cenderung tidak naik, anak lebih rentan terserang sebagai penyakit infeksi, mengalami perkembangan yang lambat dibandingkan anak seusiannya, dan dapat mengalami gangguan kecerdasan di kemudian hari.

Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam melaksanakan pencegahan stunting. Adapun langkah pencegahan stunting adalah memberikan nutrisi yang cukup pada saat hamil, pemberian ASI 6 bulan, memberikan kombinasi ASI dan MPASI yang bernutrisi, pantau pertumbuhan anak, dan jaga kebersihan lingkungan. Dengan penyuluhan dan melihat tumbuh kembang anak yang dilakukan oleh posyandu melati 15 membuat RW 7 kelurahan Pagentan bebas dari anak yang stunting atau kekurangan gizi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun