Mohon tunggu...
Siti fatimatuzzahro
Siti fatimatuzzahro Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

saya ingin membuat artikel karena hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengembangan Metode Sejarah Peradaban Islam

31 Mei 2023   20:14 Diperbarui: 31 Mei 2023   20:18 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahan ajar yang di gunakan sejarah peradaban islam kelas 9, adalah yang pertama itu ada buku, dan yang kedua menggunakan leptop, untuk membuat/ menampilkan video video seperti contoh perang uhud, jadi tidak hanya bercerita tentang sejarahnya saja, jadi ada visulanya, jadi anak anak tergambar dengan situasi perang uhud,tersebut, jadi siswa dan siswi kebayang dengan di tampilkan vidionya, dan yang ketiga adalah mengunakan komik komik sejarah, contohnya menceritakan khalid bin walid. Mts dan juga SMA itu kan berbeda makanya gaya nya harus di sesuiakan.jadi jika bahan ajarnya sama di setiap jenjang ,metodenya harus bebeda, balik lagi ke skill gurunya masing masing, bahan ajar itu kan alat bantu lebih lengkap lagi jika sarana dan parasaran jika memadai, di kelas 9 Mts azzakiyah ,jika ingin menampilkan video atau lainya , harus pinjem dulu ke Yayasan. Karena sarana dan prasarana yang tidak memadai. guru itu, ya menyesuaikan kondisi  sekolahnya. Pengembangan metode spi di sekolah azzakiyah menurut guru spi Mts azzakiya, adalah setiap anak itu kan berbeda beda , ada yang cepat tangap, ada yang standar ada yang tidak suka ski, dll. Tujuan dari pembelajaran itu adalah supaya materi yang di sampaikan guru itu tersampai dengan baik.metode yang selama ini di lakukan oleh guru ski di Mts azzakiyah adalah metodenya adalah asik dulu dalam pengajaran ski,nyaman dulu, untuk belajar ski. Sebelum masuk materi itu, membuat presepsi anak untuk membuat nyaman di kelas terlebih dahulu, jika itu tidak tercapai ketika mau masuk materi tidak akan bisa mencerna dngan baik. Jadi pertemuan pertama buat presepsi anak tentang ski itu menyenangkan, agar siswa dan siswi mau belajar ski. Berbeda dengan kurikulum merdeka, jika sudah di sampikan guru, ya sudah, beda dengan guru azzakiya yang mengajar spi kelas 9 , mmetode beliau itu adalah membuat anak didik atau peserta didik, tadi yang pertama membuat nyaman di kelas. Guru ski di sekolah tersebut punya kewajiban bertanggung jawab atas pemahan anak didik atau peserta didik. Beda dengan kurikulm merdeka. Guru,itu teorinya sama tapi cara penyampaian itu sangat berbeda ketia di lapangan. Metode guru spi di sekolah azzakiyah adalah ketika masuk di tanya dulu kenapa murung, mungkin berantem dengan teman, itu dulu yang harus di utamakan. Jika anak yang tidak siap untuk belajar maka yang guru jelaskan atau guru yang samapaikan materi tidak akan di cerna dengan baik. Salah satu tugas guru itu adalah humanisme, yaitu transfer of value, bukan hanya sekedar intelektualnya saja, atau bisa juga di sebut transfer of knowledge. Fungsi guru juga meranggul anak, sikologis anak,dan dampingi ketika siswa sedang murung , tanya kenapa murunga pa masalahnya, tanyaaik baik ranggul anak didik. Dan juga guru di azzakiyah adalah metodenya melakukan pendekatan. Selain melakukan pendekatan ada juga jika di kelas memperhatikan kondisi kelas. Dan metode yang di lakukan tadi cukup efektif,teori pembelajaran sangat berbeda ketika berada di lapangan. Ketika siswa tidak suka matematika,jika guru yang mengajarkan asik dan membuat nyaman, lama kelaman siswa akan tertarik menurut guru ski di mts azzakiyah.memahami kondisi kelas, salah atau benarnya meurut teori Pendidikan, tapi yang di lakukan guru ski di azzakiyah cukup efektif. Menurut guru ski di sekolah tersebut menurut beliau lebih baik materinya sedikit yang pnting paham dari pada banyak materi tapi tidak paham.  Nanti juga ada kompetensi , tujuannya untuk mengkur sejauh mana kemampuan siswa. Kemampuan pengajar untuk memahami karakter peserta didik. Dari beberapa metode yang di sampaikan guru pengajar spi di sekolah azzakiyah adalah, cukup efektif dengan ukuran uji kompetensi anak mampu menjawab materi yang kita sampaikan. Tujuan dari kompetensi itu adalah untuk mengkur sejauh mana kemapuan peserta didik yang telah di berikan materi kepada gurunya. Meskipun itu tidak merata karena balik lagi ke kemampuan anak anak.di buktikan dengan pertemeuan minggu kemarin kita bahas apa, nah nanti di tulis, tidak di ucapkan, karena siswa jika ngomng ada yang lupa atau tidak focus jadi di tulis. Ketika di tulis mah lancar kalo ada yang kurang mampu dengan pelajaran minggu kemaren di bahas sedikti lah, kira kira 5 menit cukup untuk materi minggu lalu. Guru di sekolah azzakiyah lebih kepada personality kepada siswa. Atau bisa juga di sebut perhatian , dalam arti kata kebaikan untuk siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun