Mohon tunggu...
Siti Mubarokah
Siti Mubarokah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Raden Mas Said Surakarta

Agar silaturrahmi tidak terputus pinjam dulu seratus

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Jangan Sepelekan Masalah Tidur

30 Oktober 2023   07:54 Diperbarui: 30 Oktober 2023   08:02 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tidur adalah hal normal yang dilakukan manusia. Tidur dapat dilakukan kapan saja, di mana saja dan siapa saja. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya terutama di malam hari banyak orang lebih menyukai begadang daripada tidur.

"Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari..."(Q.s. ar-Rum[30]:23).(Pramita, 2013:125)

       Padahal, dari fakta proses biologis selama tidur yang di kenal dengan Polisomnografi(PSG), dapat diketahui rutinitas tidur bisa memberi dampak besar bagi tubuh manusia. Pertama, memperbaiki sel yang rusak. Kerusakan sel tidak hanya terjadi saat kita sakit atau terluka saja. Tetapi, kurang nya tidur juga menjadi penyebab rusaknya sel yang ada di tubuh kita. Untuk itu kita dianjurkan untuk tidur di siang dan malam hari karena pada saat kita tidur secara otomatis sel-sel yang rusak akan diperbaiki, hingga siap dioperasikan kembali. Kedua, meningkatkan daya tahan tubuh. Meskipun beberapa penelitian gagal mengungkap secara pasti bagaimana kekurangan tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh, tetapi ada sebuah studi berhasil menunjukkan bahwa kondisi kurang tidur dapat membuat seseorang lebih mudah terserang flu dibandingkan mereka yang tidurnya cukup. Ketiga, menyehatkan jantung. Serangan jantung dapat disebabkan oleh orang yang kesulitan tidur, dan tidurnya tidak nyenyak. Keempat, menghindari kecelakaan. Bagi yang sering berkendara, tidur yang cukup menjadi solusi untuk menghindari kecelakaan di jalan raya. Karena banyak kecelakaan lalu lintas disebabkan oleh kantuk. Menurut National Sleep Fundation, tidak tidur selama 18 jam saat berkendara mempunyai risiko bahaya yang sama dengan orang yang mengendara dengan kadar alkohol 0,08% dalam darahnya.(Pramita, 2013:125-127)

       Namun, tidur juga tidak dianjurkan secara berlebihan karena akan menyebabkan berbagai macam gangguan. Pertama, diabetes. Orang yang tidur lebih dari sembilan jam pada setiap malam memiliki resiko 50% terkena diabetes. Kedua, obesitas. Sebuah penelitian menunjukkan,orang yang tidur selama sembilan atau sepuluh jam permalam memiliki kemungkinan 21% lebih tinggi untuk mengalami obesitas. Ketiga,sakit kepala. Para peneliti percaya bahwa terjadinya situasi tersebut adanya kekisruhan pada neurotransmitter tertentu dalam otak yang ditimbulkan karena kebanyakan tidur. Keempat, depresi. Mengurangi waktu tidur menjadi alternatif untuk mengurangi depresi. Kelima, sakit jantung meningkatkan mortalitas(angka kematian).(Pramita, 2013:126-128)

      Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya dari sebagian malam itu ada satu waktu yang tidak menyamai kebaikannya bagi seseorang Muslim untuk memohon suatu yang baik kepada Allah Ta'ala, kecuali Allah pasti akan mengabulkannya"(H.R.Muslim). Beberapa riset, salah satunya Laura Blue di www.time.com, menunjukkan kisaran waktu tidur yang cukup, yaitu 6,5 hingga 7,5 jam per hari, Tetapi kenyataannya, durasi tidur yang dibutuhkan antara individu itu berbeda. Perbedaan tersebut bisa dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, usia. Seseorang yang sudah berumur akan berkurang masa tidurnya karena di usia tua akan berkurang rasa kantuk nya dari pada mereka yang masih muda. Kedua, jenis kelamin. Perbedaan durasi tidur antara laki-laki dan perempuan itu berbeda. Perempuan membutuhkan durasi 20 menit an lebih lama dibandingkan dengan laki-laki. Ketiga, genetik. Menurut para peneliti, terjadinya situasi ini disebabkan adanya mutasi dari gen yang dikenal dengan hDEC2, yaitu gen pengatur siklus tidur-bangun, yang memungkinkannya tetap mampu beraktivitas normal seperti manusia sehat lainnya, meskipun durasi tidur yang dijalani setiap harinya pendek.(Pramita, 2013:129-130)

       Belakangan ini, muncul tren tidur larut malam demi me time. Waktu malam banyak orang memanfaatkannya dengan bersantai karena padatnya kesibukan di pagi sampai sore hari. Gangguan tidur tidak bisa dianggap sepele karena dampaknya bukan sekedar lelah tetapi, karangnya tidur juga bisa membuat mood seseorang berantakan dan konsentrasi akan terganggu.(Ginanjar,2020)

       Dengan demikian, menjaga tidur yang cukup itu penting karena tubuh dan organ-organ yang ada di tubuh kita itu perlu untuk istirahat. Selain itu, tidur yang cukup juga memiliki banyak manfaat seperti memperbaiki sel yang rusak, meningkatkan daya tahan tubuh, menyehatkan jantung, memulihkan otak kita, agar badan tidak lemas dan lain-lain. Namun, tidur berlebihan juga tidak baik untuk tubuh kita. Jadi sebaiknya tidur yang cukup saja tidak berlebihan tidak juga ke kekurangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun