Mohon tunggu...
Siti JanatunAniah
Siti JanatunAniah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana Jakarta

NIM: 55521120068 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Pemikiran Gadamer untuk Memahami Mekanisme dan Alur Pemeriksaan Perpajakan

24 September 2024   21:41 Diperbarui: 24 September 2024   21:45 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Ortax, 2024

f. Pencocokan data dan atau alat keterangan.

g. Penentuan Wajib Pajak berlokasi di daerah tertentu, misalnya di daerah terpencil. 

h. Penentuan satu atau lebih tempat terhutang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan atau Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21. 

i. Pelaksanaan ketentuan perundang-undangan perpajakan untuk tujuan lain selain yang telah disebutkan di atas.  

Berdasarkan dasar hukum tersebut, tujuan utama pemeriksaan tidak lain adalah upaya untuk menguji dan mendorong Wajib Pajak agar memenuhi kewajiban perpajakannya (compliance). Tujuan ini dilakukan berdasarkan prinsip bahwa tidak terdapat perbedaan pemeriksaan pada Wajib Pajak, karena secara yuridis Direktorat Jenderal Pajak harus memperlakukan hal yang sama (equal treatment) terhadap semua Wajib Pajak (Gunadi 1999). Artinya tidak terdapat perbedaan antara pemeriksaan pada Wajib Pajak yang bergerak dalam suatu bidang usaha tertentu, misalnya antara perusahaan yang bergerak di bidang jasa maupun yang bergerak di bidang perdagangan. 

Bagaimana Diskursus Gadamer untuk Memahami Mekanisme dan Alur Pemeriksaan Perpajakan?

Hans-Georg Gadamer adalah seorang filsuf Jerman yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang hermeneutika, yaitu studi tentang interpretasi teks dan makna. Pemikirannya terutama terfokus pada bagaimana pemahaman dan interpretasi terbentuk melalui interaksi antara penafsir dan teks.Berikut adalah beberapa poin kunci dari pemikiran Gadamer:

1. Hermeneutika Dialogis

Gadamer menekankan pentingnya dialog dalam proses pemahaman. Menurutnya, pemahaman bukanlah proses yang dilakukan dalam isolasi, melainkan interaksi yang melibatkan perspektif yang berbeda.

2. Pra-pengetahuan

Gadamer berargumen bahwa setiap pembaca membawa pra-pengetahuan dan pengalaman mereka sendiri ke dalam proses interpretasi, yang memengaruhi cara mereka memahami teks. Hal ini berarti tidak ada pembacaan yang sepenuhnya objektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun