Mohon tunggu...
Siti Nurlitasari
Siti Nurlitasari Mohon Tunggu... Freelancer - hanya seorang pekerja keras

be the best

Selanjutnya

Tutup

Financial

Maraknya Kekerasan terhadap Anak Terjadi di Banten Selama Pandemi Covid-19

26 Juli 2020   23:41 Diperbarui: 27 Juli 2020   00:07 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kekerasan pada anak kini masih menjadi kasus paling banyak yang masuk pada Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Banten. Dari laporan yang masuk sekitar 35 laporan dari bulan Januari 2018 hingga Juni 2020, persentase paling besar terjadi karena adanya kekerasan seksual sebesar 95%. Penyebab adanya kejahatan seksual itu kebanyakan dari anggota keluarganya sendiri, seperti ayah kandung atau ayah tirinya.

Menurut Ketua LPA wilayah Banten M Uut Lutfi menyatakan, kurangnya didikan dari orangtua yang sudah kerepotan mendidik dan mengasuh anaknya dan masalah dalam keluarga seperti KDRT.

Ada juga korban yang disebabkan oleh kenakalan dan lingkungan tinggalnya. Kurang nya perhatian dan didikan rang tua membuat anak salah memilih pergaulan karena menjadikan anak mencari lingkungan yang bebas.

"Intinya, Orang tua harus melindungi karena sudah menjadi tanggung jawabnya bersama, kita semua harus saling melindungi satu sama lain. Masa depan bangsa Indonesia bergantung pada anak anak sekarang. Dan anak-anak hari ini bergantung kepada kita yang mendidiknya dengan baik," jelas Uut.

Kebanyakan para pelaku kejahatan seksual yang terjadi pada anak dikategorikan remaja hingga dewasa. Anak-anak yang bertempat di wilayah Lebak banyak menjadi korban penjualan dengan di iming-imingkan mendapatkan pekerjaan tetapi kemudian malah dijual ke daerah Batam.

Dan ada juga beberapa kasus terlapor terkena bullying dan kekerasan fisik. Masih banyak pula orang tua yang mengekploitasi anaknya, terutama di wilayah Serang tersendiri. Orang tua dari korban menjadikan komoditas untuk mencari nafkah dijalanan dari sore hingga subuh.

LPA Banten memprihatinkan keadaan seperti ini, kurangnya fasilitas untuk tepat korban di rehabilitasi yang disebabkan oleh kekerasan seksual. Minimnya kesadaran terhadap program rehabilitasi yang nantinya taku akan menjadi masalah baru. Selain itu, kurangnya edukasi di wilayah Banten yang masih awam tentang pendidikan seks secara dini.

Pentingnya orang tua memberi tahu pendidikan seks sejak dini, misalnya memberi tahu kepada anaknya bagian tubuh mana yang tidak boleh terentuh oleh orang lain. Dan harusnya tingkatkan lagi harmonis diantara orang tua dan anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun