Strategi dalam Memanfaatkan Bahan Ajar Akidah Akhlak

Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang strategi pemanfaatan bahan ajar Akidah Akhlak. Strategi merupakan suatu komponen penting dalam dunia pendidikan, bagaimana seorang pendidik dapat mengaplikasikan strategi yang pas dan sesuai dengan situasi dan kondisi siswanya. Karena kata strategi sendiri mempunyai definisi yaitu, merupakan sebuah rencana yang memuat berbagai rentetan kegiatan yang diciptakan oleh guru untuk tercapainya pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pendidikan. 

Setelah mengetahui apa itu strategi selanjutnya kita beralih ke apa itu bahan ajar. Bahan ajar merupakan suatu bahan atau materi pelajaran yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Dari macam-macam materi pelajaran tersebut salah satunya adalah akidah akhlak. 

Akidah akhlak merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan. Karena akidah akhlak ini dapat menjadi penentu baik tidaknya kehidupan manusia. Ketika akidah akhlak seseorang baik maka berbahagialah dalam kehidupannya, dan begitu sebaliknya ketika akidah akhlak seseorang buruk maka kebahagiaan akan senantiasa menjauhi nya dan yang ada hanyalah kegelisahan. Makna dari akidah sendiri adalah percaya.

 Artinya percaya dan mangimani Allah Swt dengan sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun sehingga menciptakan ketenangan dalam jiwa. Sedangkan kata akhlak mempunyai makna suatu sikap yang dimiliki oleh seseorang yang dibawa sejak lahir sehingga membentuk kepribadian dalam dirinya. Akidah dan akhlak ini merupakan dua komponen yang sangat berkaitan sehingga dua-duanya harus selalu dibersamakan dan disatukan dalam satu kesatuan menjadi akidah akhlak. 

Setelah membahas berbagai macam definisi diatas selanjutnya adalah mengetahui komponen-komponen strategi pembelajaran adalah sebagai berikut: 

Kegiatan pendahuluan, dalam hal ini guru dapat menjelaskan kepada siswa apa tujuan dari pembelajaran yang akan dipalajari sehingga siswa dapat mengetahui dan mempunyai minat serta semangat untuk mengikuti pembalajaran tersebut. Serta melakukan suatu kegiatan yang dapat menghubungkan antara materi yang sudah dipelajari sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari nantinya sehingga dapat melatih daya ingat siswa.

Kegiatan penyampaian informasi, dalam hal ini seorang guru harus benar-benar memahami dan menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa dan guru harus pandai-pandai dalam memilih dan memakai cara yang tepas sehingga semua siswa dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru. Dalam kegiatan penyampaian informasi ini ada tiga hal penting yang perlu diketahui oleh guru yaitu urutan penyampaian, ruang lingkup materi yang disampaikan, dan materi yang akan disampaikan.

Keaktifan siswa, hal ini sangat mempengaruhi berhasil atau tidaknya dalam pelaksanaan pembelajaran. Karena siswa merupakan pusat dari sebuah pembelajaran. Ketika siswa aktif pada saat kegiatan pembelajaran maka bisa dikatakan bahwa pembelajaran tersebut berhasil. Dan sebaliknya ketika dalam sebuah pembelajaran tidak ada satupun siswa yang aktif maka akan sulit untuk mencapai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. 

Tes, langkah selanjutnya adalah memberikan serangkaian tes kepada siswa. Untuk mengetahui apakah siswa tersebut telah memahami dan menguasai materi yang sudah disampaikan oleh guru atau belum, serta untuk mengukur tingkat pemahaman siswa dalam mempelajari materi bahan ajar yang diberikan.