Di sebuah perkampungan hiduplah keluarga kecil yang bahagia, sebut saja keluarga pak sulaiman, beliau bekerja sebagai tukang jahit sepatu keliling dan pendapatannya tidak seberapa. Pekerjaan itulah yang mana sebagai mata pencarian keluarga pak sulaiman, beliau tinggal dirumah yang sederhana Bersama anak dan istrinya. Istri beliau Bernama ibu Fatimah dan anaknya bernama dimas, dimas berusia 19 tahun dan sudah lulus SMA dan ia ingin melanjutkan Pendidikan disebuah universitas pilihannya. Dimas meminta izin ke pak sulaiman dan bu Fatimah tentang keinginanan tersebut dan pak sulaimanpun menyetujuinnya, beliau tidak mau mengecewakan anaknya walaupun dari segi ekonominya kurang tapi, pak sulaiman tetap berusaha agar bisa membiayai Pendidikan anaknya agar anaknya menjadi seorang sarjana dan nantinya akan mendapatkan pekerjaan yang layak yang mana bisa memperbaiki ekonomi keluarganya. 4 tahun kemudian kini dimas sudah lulus dan mendapat nilai yang terbaik, pak sulaiman dan bu Fatimah pun bangga dengan anaknya. Kini dimas di terima kerja di sebuah Perusahaan di luar kota, yang mana dimas akan tinggal di luar kota dan meninggalkan pak sulaiman dan bu Fatimah. Pak sulaiman khawatir jika dimas tinggal sendiri diluar kota akan tetapi dimas berusaha meyakinkan pak sulaiman agar diperbolehkan ke luar kota, dan pada akhirnya pak sulaiman pun mengizinkannya. Setelah di kota dimas pun bekerja dengan sangat baik, dan gajinya pun besar ia diangkat sebagai manager di perusahannya. Dimas tidak pernah pulang kampung untuk menjenguk orang tua nya karena ia sangat sibuk dengan pekerjaannya begitu juga dengan pak sulaiman dan bu Fatimah beliau tidak pernah ke kota karena biaya untuk ke kota tidak cukup, pak sulaiman selalu mendo'akan anaknya agar selalu dipermudah segala urusannya. 1 tahun telah berlalu kini dimas menemukan calon pendamping hidupnya ia menemukan sosok Wanita yang sholehah dan mereka akan menikah dalam waktu dekat, Wanita itu bernama aisyah. Aisyah meminta dimas untuk ke rumahnya menemui orang tua aisyah dan dimas meminta izin untuk menikah dengan aisyah, Orang tua aisyah bertanya ke dimas perihal orang tua nya kenapa tidak ikut ke rumah aisyah, dan dimas mengatakan bahwa orang tua nya sudah meninggal, ia berkata seperti itu karena ia malu orang tua nya miskin takutnya nanti tidak di terima oleh keluarga aisyah, padahal keluarga aisyah tidak mempermasalahkan soal ekonomi. Beberapa bulan kemudian dimas dan aisyah menikah tanpa sepengetahuan pak sulaiman dan bu Fatimah, setelah beberapa bulan menikah akhirnya mereka dikaruniai anak laki laki Bernama ahmad. Pak sulaiman di kampung sangat merindukan anaknya yang tak pernah menjenguknya dan mau ke kota pun pak sulaiman tidak tahu alamatnya. Kini pak sulaiman mulai tua dan sering sakit sakitan akan tetapi pak sulaiman tetap keliling untuk menjahit Sepatu, dan pada suatu hari saat pak sulaiman keliling aisyah bertemu dengan pak sulaiman di jalan dan ia memanggilnya untuk datang kerumahnya karena ingin menjahitkan Sepatu milik suaminya, aisyah tidak tahu kalau bapak itu adalah mertuanya, begitupun pak sulaiman tidak tahu kalau yang memanggilnya itu menantunya. Saat pak sulaiman menjahit Sepatu, Ketika itu dimas pulang dari kantor dan mengetahui sosok bapak yang sedang menjahit Sepatu, pak sulaiman yang mengetahui ada dimas di sana beliau langsung memeluknya karena beliau sangat kangen dengan anaknya itu, tapi dimas tidak mau, ia tidak mau mengakui bahwa itu orang tuanya, aisyah pun bertanya kepada suaminya apakah ia kenal dengan bapak ini. Dan dimas tetap tidak mau mengakui dan malah mengusir pak sulaiman, dan memarahinya agar tidak ke rumahnya lagi. Dan begitu juga dengan istrinya ia memarahi istrinya agar tidak menjahitkan sepatu di bapak itu lagi, tapi aisyah kasihan dengan pak sulaiman ia terlihat sangat sedih Ketika dimarahi oleh suaminya. Akhirnya pak sulaiman Kembali pulang dengan rasa kecewa terhadap anaknya, sesampai di rumah pak sulaiman menceritakan apa yang terjadi kepada bu Fatimah beliau menceritakan bahwa tadi bertemu dengan dimas dan dia sudah menikah, mempunyai anak, dan menjadi orang yang sukses tapi dimas tak mau mengakui orang tuanya, saat mendengar cerita itu bu Fatimah pun ikut sedih dan kecewa dengan anaknya itu. Bu Fatimah menenangkan pak sulaiman yang memikirkan tingkah anaknya, keesokannya pak sulaiman jatuh sakit, pak sulaiman meminta bu Fatimah untuk pergi menemui anaknya itu, sesampai di rumah dimas, bu Fatimah tidak bertemu dengan dimas karena ia sedang di kantor, tapi bertemu dengan istri dan ahmad. Aisyah pun bertanya kepada bu Fatimah perihal ada apa datang kerumahnya, dan bu Fatimah pun memberitahu aisyah bahwa bu Fatimah ini mertuanya ibu dari dimas dan kedatangannya kesini untuk memberitahu bahwa pak sulaiman sedang sakit ia ingin sekali di jenguk oleh dimas. Setelah tahu itu aisyah memberi tahu dimas bahwa ayahnya sakit, tapi dimas tetap tidak mau menemui pak sulaiman ia lebih memilih pekerjaannya itu. Tanpa basa-basi aisyah dan ahmad langsung pergi ke rumah pak sulaiman, setelah sampai di rumah pak sulaiman, aisyah terkejut disana ada banyak warga yang berkumpul, dan ternyata pak sulaiman meninggal dunia. Aisyah pun memberitahu suaminya itu akan tetapi suaminya tidak bisa datang karena ada meeting yang tidak bisa di tunda. Akhirnya aisyah sendiri yang mengurusi biaya pemakaman pak sulaiman, setelah semua selesai aisyah, bu Fatimah, ahmad dan seluruh warga ke tempat pemakaman pak sulaiman. Setelah pemakaman aisyah meminta maaf kepada bu Fatimah karena sikap suaminya dan aisyah berpamitan untuk pulang kerumah, sesampai di rumah ternyata dimas sudah pulang dari kantor dan duduk dikursi tatapannya seperti memikirkan sesuatu, ternyata kantornya bangkrut dan aisyah marah kepada dimas kenapa tidak ke pemakaman ayahnya. Dimas pun juga marah kepada aisyah karena dia sekarang bingung mau gimana dan asiyah menasehati dimas bahwa semua ini musibah dan mungkin karena teguran dari Allah karena ia sudah durhaka kepada orang tuanya. Dan dimas pun terdiam seketika itu memikirkan apa yang dikatakan istrinya itu benar, bahwa selama ini ia salah ia telah durhaka kepada orang tuanya terutama kepada ayahnya yang selama ini telah berkorban untuknya. Tanpa jasa seorang pak sulaiman dia tidak akan bisa sukses seperti ini. Dan akhirnya ia pulang kerumahnya menemui ibunya dan meminta maaf atas apa yang ia perbuat selama ini. Bu Fatimah pun sebenarnya masih kecewa dengan sikap dimas tapi ia tetap memaafkannya dan dimas pun pergi pemakaman umum untuk berziarah ke tempat pak sulaiman dan meminta maaf kepada pak sulaiman, ia berjanji tidak akan mengecewakan ibunya dan akan merawat ibunya sampai nanti. Akhirnya dimas, aisyah, ahmad dan bu Fatimah pun berkumpul Bersama menjadi keluarga yang Bahagia selamanya. Selesai!Â
pesan: orang tua adalah berlian yang tak ternilai, janganlah kalian menyakiti mereka:)Â Â Â Â Â Â Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H