Mohon tunggu...
Siti Nur Ajijah
Siti Nur Ajijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pelajar STEI BINA MUDA BANDUNG

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sarah

6 Mei 2021   13:19 Diperbarui: 6 Mei 2021   13:24 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sarah Azkia Hermawan gadis berumur 22 tahun yang sudah menggelar status SE tetapi masih pengangguran dengan alasan karena banyak orang asing yang bekerja di Indonesia tentu sebagai tuan rumah harus ramah dan mengalah demi kesopanan, menurut ia menggur demi kesopanan rasanya lebih terhormat daripada menganggur karena tidak kunjung mendapat pekerjaan, alasan yang konyol bukan.

Siang itu pintu kamar sarah terbuka, ia kira ibu atau kakak nya yang masuk ternyata sahabatnya yaitu Muhammad Raiq Alfarezel atau Sarah sering memanggilnya Petang, ia ingin memberikan kejutan kepada sarah tetapi sarah tidak menggubrisnya karena ia tahu jika petang yang memberikan kejutan selalu mengecewakan dan ternyata setelah mengetahui kejutannya sarah sangat senang sampai ingin menangis saking tidak percayanya. Sarah dan petang bersahabat dari kecil kemana sarah pergi pasti ada petang begitupun sebaliknya. Setiap bertemu meraka hampir tidak pernah akur tetapi jika mereka marahan dengan sendirinya keadaan akan baik kembali tanpa harus mengucapkan maaf terlebih dahulu.

Terhipnotis, sehingga akhirnya lupa akan janji yang telah diucapkan kepada kakaknya. Sarah seakan kehilangan akal sehatnya. Tubuhnya mengikuti ritme musik yang masuk kedalam gendang telinganya, mulitnya ikut bernyanyi, bahkan menjerit. Petang yang berdiri disamping sarah hanya diam, tidak ikut bernyanyi. Ini kali ke dua ia menemani sarah menonton konser CNBLUE. Namun  setelah konser selasai bukannya senang sarah malah kecewa sebab setelah itu petang meminta sarah untuk menjauhinya dengan alasan demi kebaikannya, tetapi menurut sarah petang meminta sarah  utuk menjauhinya dan memutuskan persahabatnnya karena petang tidak ingin di jodohkan dengan sarah.

Perlahan tanpa terduga terbesit keinginan sarah untuk memakai gamis dan hijab syar'i yang sesuai dengan ketentuan yang telah Allah buat. Sarah ingin membenahi dirinya , bukan karena ingin mendapat jodoh yang shaleh tetapi ia ingin  membenahi dirinya untuk menyambut malaikat maut yang kapan saja bisa datang untuk mencabut nyawanya.

Setelah beberapa hari berlalu sarah dan kakaknya kaget ketika mendapat kabar ayahnya meninggal dunia. Sarah benci dan kecewa kepada ayahnya karena ayahnya meninggalkan ia, ibu, dan kakaknya,  yang sarah tahu ayah meninggalkannya karena menikah lagi. Tetapi setelah tahu ayahnya meninggal dan bertemu dengan jenazah ayahnya untuk terakhir kalinya sarah telah memaafkan ayahnya. Setelah selesai memakamkan ayahnya sarah ingin langsung kembali pilang ke Jakarta, saat dibandara sarah mendengar tangisan bayi yang sangat kencang ia menangis di gendongan ibunya yang terlihat pucat yang sudah kelelahan untuk menenangkan bayinya. 

Pelahan sarah menghampiri ibu tersebut dan menawarkan dirinya untuk membantu menenangkannya, awalnya ibu itu tidak mengijinkannya tetapi tangisan bayinya semakin kencang dan akhirnya ibu itu mengijinkan sarah. Petang memperhatikan Sarah dengan aneh karena yang dia tahu sarah tidak menyukai anak kecil dan kali itu kali pertamanya Petang mendengar sarah melantunkan shalawat karena biasanya lagu korea saja yang ia sanandungkan. Petang berpikir kini Sarahnya telah berubah. Sarahnya? Kata itu menggelitik hatinya.

Tiba-tiba saja petang mengungkapkan isi hatinya kepada Sarah, tetapi sarah tidak mempercayainya dan tiba-tibasaja Petang menelpon kakaknya Sarah dan Petang langsung mengutarakan niatnya untuk meminang Sarah, dengan tingakat kepedeannya Petang seratus persen yakin lamarannya akan diterima oleh Sarah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun