Didalam kehidupan bermasyarakat di era modern saat ini, lembaga keuangan dan perbankan memiliki peran yang tidak dapat ditinggalkan dan sangat penting didalam suatu sistem perekonomian. Dimana lembaga perbankan mempunyai peran sebagai lembaga intermediasi dan transformasi didalam memperlancar arus pertukaran barang dan jasa, sehingga berperan dalam menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan maupun deposito dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkannya dalam bentuk pinjaman dan kredit. Dengan  dana  pinjaman dan kredit  yang  ada  di  tangan,  pelaku  ekonomi  terutama  sektor  industri  dapat menggunakannya  untuk  kegiatan  produksi  dan  investasi,  sehingga  diharapkan  dapat meningkatkan  produktivitas,  volume  barang  dan  jasa  serta  keuntungan  usaha. Dengan begitu melalui mobilisasi  dana,  alokasi  dana  yang  efisien  dan  utilisasi yang  optimal,  lembaga  keuangan  dalam  hal  ini  bank  syariah  dapat  membantu meningkatkan  pendapatan  dan  kekayaan  masyarakat  melalui  kegiatan  ekonomi  di sektor riil seiring dengan peningkatan keuntungan yang diperolehnya dan membantu meningkatkan output masyarakat  seiring  dengan  peningkatan  produktivitas  yang mereka usahakan.
Munculnya  institusi  keuangan  dan  sistem  perbankan  modern  dengan perangkat  suku  bunga  yang  telah  popular  di  kalangan  masyarakat  Muslim,  telah membangkitkan  sebagian  lainnya  untuk  menciptakan  institusi  keuangan  dan  sistem perbankan modern berdasarkan bagi hasil, baik berupa Mudarabah, Murabahah atau Musharakah atau kontrak-kontrak lainnya yang legal menurut Islam. Dan inilah yang kemudian dikenal dengan nama bank Islam atau bank syariah. Bank  syariah  seperti  bank  umum  konvensional  adalah  lembaga  keuangan yang  usaha  pokoknya  adalah  juga  menghimpun  dan  menyalurkan  dana  dari  dan kepada masyarakat dengan motif mendapatkan keuntungan, hanya saja bank syari’ah dalam setiap usaha dan operasionalnya harus sesuai dengan prinsip prinsip syari’at Islam.Â
Bank  syariah  tidak  berbeda  dengan  bank  umum  konvensional  yang  dalam prakteknya  merupakan  lembaga  keuangan  dengan  kegiatan  utamanya  adalah menghimpun  dan  menyalurkan  dana  dari  dan  kepada  masyarakat  dengan  motif mendapatkan  keuntungan.  Dengan  demikian  bank  merupakan  tempat  penitipan  dan penyimpanan uang karena kebutuhan sektor rumah tangga untuk menabung sebagian pendapatan  yang  diterimanya,  bank  juga  merupakan  lembaga  pemberi  dan  penyalur kredit  kepada  sektor  usaha  atau  industri  yang  melakukan  kegiatan  investasi  dan perdagangan  dan  yang  membutuhkan  uang  dan  dana  dari  lembaga  keuangan,  bank juga  berperan  sebagai  lembaga  perantara  di  dalam  lalu  lintas  pembayaran.  Inilah dasar  pemikiran  dibentuknya  bank  sebagai  lembaga  keuangan  yang  berfungsi sebagaimana  yang dijelaskan  di  atas,  baik  yang  berdasarkan  sistem  bunga  (bank  umum konvensional)  maupun  yang  berdasarkan  sistem  bagi  hasil  (bank  syariah)  dalam semua  bentuk  operasionalnya.  Hal  ini  terjadi  karena  sebagian  pendapatan  yang diperoleh  bank  adalah  pendapatan  dari  bunga  atau  keuntungan  dari  bagi  hasil  untuk biaya  operasionalnya  dengan  menarik  beban  bunga  yang  lebih  besar  kepada  para nasabah  yang  meminjam  dana  dan  memberikan  bunga  yang  lebih  kecil  kepada  para nasabah  yang  menabung  dan  mendepositokan  uangnya,  sehingga spread-nya  selalu positif  dan  cukup  atau  bahkan  lebih  untuk  membiayai  operasional  bank  termasuk memberikan  gaji  pegawai,  cadangan  kredit  macet,  cadangan  wajib  dan  keuntungan bank  yang kesemuanya  dibebankan kepada peminjam dana, disamping memang ada pendapatan lain yang berupa fee yang didapat dari memberikan pelayanan perbankan kepada  semua  nasabah  bank.  Sedangkan  bank  syariah  berusaha  memperoleh pendapatan dan kekayaannya melalui sistem bagi hasil dengan berusaha memperoleh margin  keuntungan  lebih  tinggi  dibanding  bagi  hasil  yang  bank  syariah  berikan kepada nasabahnya.Â
Sebagai lembaga keuangan didalam sistem keuangan nasional tentu tidaklah berbeda dengan bank umum konvensional terhadap peran dan fungsi bank syariah, berikut peran dan fungsi bank syariah di dalam sistem keuangan :
- Transmission role, bank  sebagai  lembaga  keuangan  berperan  sebagai  lembaga  transmisi  untuk memperlancar  pertukaran  barang  dan  jasa  dengan  menggunakan  uang  dan instrumen  kredit  sebagai  alat  pembayarannya.  Dengan  kata  lain,  bank  dapat menciptakan  kredit  dengan  cara  menciptakan  deposito  yang  sewaktu  waktu dapat dan boleh diuangkan dari kelebihan cadangannya. Dan dengan cara inilah bank dikatakan telah menciptakan uang dan mengedarkannya di masyarakat.
- Intermediation role, bank sebagai lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi yaitu dengan  menghimpun  dana  dari  sektor  rumah  tangga  atau  masyarakat  yang kelebihan  dana  dalam  bentuk  tabungan  dan  deposito  dan  menyalurkannya kepada  pihak  yang  membutuhkan  dana  tersebut terutama  sektor  industri  dalam bentuk pinjaman untuk dipakai dalam kegiatan produksi dan investasi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan keuntungan, sehingga dengan demikian  dapat  membantu  meningkatkan  pendapatan  dan  kekayaan  masyarakatmelalui  kegiatan  ekonomi  di  sektor  riil  seiring  dengan  peningkatan  keuntungan yang  diperolehnya  dan  membantu  meningkatkan  output  masyarakat  seiring dengan  peningkatan  produktivitas  yang  mereka  usahakan.  Sebagai  lembaga intermediasi  bank  juga  dapat  menggunakan  dananya  yang  terkumpul  untuk membeli surat berharga dan memperoleh keuntungan dari investasinya tersebut.
- Memberikan   jaminan   hukum   dan   keamanan   uang   masyarakat   yang dipercayakan kepada bank tersebut. Misalnya  menghindari  resiko  hilang,  jaminan  berupakemampuan  bank tersebut untuk membayar kepada nasabah penabung yang akan mencairkan dana tabungannya,  termasuk  jaminan  bahwa  bank  akan  mengembalikan  dana masyarakat yang disimpan pada waktu jatuh tempo. Peran dan fungsi bank yang sedemikian  dapat  diperankan  baik  oleh  bank  konvensional  maupun  bank syari’ah, hanya saja bank syari’ah mempunyai kelebihan yang membolehkannya untuk  melakukan  jual  beli  barang  dan  jasa  atau trading,  sewa  beli  atau leasingdengan memberikan pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H