NGANJUK -- Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (LPPM UTM) memiliki program kerja KKN Tematik Bangkit di Masa Pandemi. Kelompok KKNT 63 melakukan program kerja pengabdian di Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk. Salah satu program kerja ialah Teknologi Tepat Guna yang diterapkan pada siswa Sekolah Dasa di Desa Betet.Â
Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih ketrampilan siswa pada masa new normal ini agar tetap terampil meskipun dalam kondisi belajar daring. Kelompok 63 Universitas Trunojoyo Madura ini dibawah bimbingan DPL (Dosen Pembimbing Lapang) yaitu, Dr. Masduki, M.Pd. sebelum melakukan kegiatan ini kami telah mentaati protokol kesehatan sesuai pemerintah dan melakukan vaksin terlebih dahulu.
Mahasiswa KKNT kelompok 63 menjelaskan apa itu TTG Kepada sasaran kegiatan yaitu Siswa Kelas 3 SDN 1 BETET. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 16 Juni 2021 dengan menrapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.Â
Teknologi tepat guna ialah pemanfaatan barang disekitar lingkungan kita yang sudah tidak terpakai untuk dijadikan sebuah teknologi sederhan yang mampu membantu atau berguna bagi kita maupun lingkungan. Adanya pandemic yang melanda saat ini membatasi segala aktivitas msyarakat terutama anak-anak yang kurang efektif belajar dirumah dan menurunkan kreativitasnya.
Demam berdarah adalah penyakit yang bisa menyerang siapa saja, apalagi dengan kondisi cuaca yang sekarang musim pancaroba, suhu udara kurang stabil menyebabkan pertumbuhan nyamuk semakin meningkat. TTG yang dapat diterapkan pada Siswa Kelas 3 adalah pembuatan Alat Perangkap Nyamuk dari botol bekas.Â
Selain menggunakan botol bekas bahan yang digunakan sebagai cairan pemikat nyamuk dari bahan herbal yang mudah dijumpai di rumah masing-masing.Â
Bahan herbal yang dibuat menggunakan batang serai, dimana batang serai mengandung kaya antioksidan dan dapat digunakan sebagai pendetox ruiangan dari radikal bebas.Â
Nyamuk menyukai aroma air gula merah dan serai, sehinga mengundang nyamuk untuk bertelur dan air tersebut mampu membunuh telur nyamuk. Sehingga mampu mengurangi populasi nyamuk di rumah. Berikut Cara pembuatan Alat perangkap nyamuk dari bahan bekas:
Alat dan bahan :
- 1 botol bekas ukuran 600 ml
- Gunting
- Kresek hitam
- Solatip
- Air 1,2 L
- Gula merah 250 gram
- Ragi 1 bks
- 3 batang serai
Cara pembuatan
- Gunting botol bekas bagian tengah, simpak bagian atas (mulut botol)
- Bungkus botol bagian bawah dengan plastic hitam biarkan mulutnya terbuka, rekatkan dengan solatip agar bagian luar tertutup sempurna
- Iris tipis gula merah dan geprek 3 batang serai
- Rebus air 1,2 L hingga mendidih, kemudian masukkan gula merah dan serai
- Rebus hingga gula larut dan sesekali diaduk
- Kemudian tiriskan larutan gula dan dinginkan
- Masukkan bagian botol atas dengan posisi mulut botol terbalik
- Tuangkan larutan gula yang telah dingin sampai batas mulut botol
- Masukkan 1 bungkus ragi dan diaduk hingga larut
- Alat perangkap nyamuk sederhana sudah jadi
Letakkan perangkap nyamuk pada tempat yang disenangi nyamuk seperti kamar, pojok ruangan, bawang kolong dan tempat-tempat gelap. Selain menggunakan perangkap nyamuk, kita juga menjelskan cara pencegahan DBD lainnya dengan menjaga kebersihan, menguras air mandi, membuang air yang tergenang.